Soloraya
Selasa, 30 April 2024 - 13:33 WIB

Siswa SMA Warga Solo Tampilkan 20 Kearifan Lokal dalam Gelar Karya P5

Redaksi Solopos.com  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang siswa kelas X SMA Warga Solo sedang melayani pembeli dawet Solo dalam acara gelar karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di halaman SMA Warga, Selasa (30/4/2024) pagi. Diikuti 170 siswa, acara dengan tajuk Kearifan Lokal Jawa Tengah tersebut menampilkan 20 kearifan budaya Jawa Tengah dan berlangsung meriah. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Siswa Kelas X SMA Warga Solo menampilkan 20 kearifan lokal Jawa Tengah dalam Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di halaman sekolah, Selasa (30/4/2024) pagi. Diikuti 170 siswa, acara dengan tajuk Kearifan Lokal Jawa Tengah tersebut berlangsung meriah.

Pantauan Solopos.com, mulai pukul 08.00 WIB, halaman SMA Warga disulap siswa menjadi tempat berjualan aneka makanan tradisional khas solo seperti nasi liwet, dawet, timlo, klepon, cenil dan kuliner lainnya. Masing-masing kelas juga berlomba-lomba mendekorasi stan makanannya seheboh dan sekreatif mungkin dengan nuansa kain batik.

Advertisement

Ada seratusan siswa dari lima Kelas X yang tampil, yakni kelas A, B, C, D, dan E. Tiap kelas akan tampil dengan kesenian yang berbeda-beda.

Siswa Kelas X B membuka acara hari ini dengan tari Gambyong, kemudian dilanjutkan drama Timun Mas, permainan tradisional, dan diakhiri dengan paduan suara yang menyanyikan lagu Padang Bulan dan Lir Ilir.

Advertisement

Siswa Kelas X B membuka acara hari ini dengan tari Gambyong, kemudian dilanjutkan drama Timun Mas, permainan tradisional, dan diakhiri dengan paduan suara yang menyanyikan lagu Padang Bulan dan Lir Ilir.

Kemudian dilanjutkan penampilan siswa Kelas X C yang menampilkan tujuh macam kearifan seperti geguritan, permainan Cublak-cublak Suweng, permainan dakon, engklek, lompat tali, ancak-ancak alis, dan budaya bancakan.

Pada penampilan ketiga diisi oleh siswa Kelas X A dengan menyuguhkan tiga hal. Ada pelaksanaan adat temu manten Jawa Tengah, tari Gugur Gunung, dan dolanan.

Advertisement

Siswa kelas X E menjadi penampil pamungkas dengan menampilkan satu kesenian dan dua tradisi. Yakni ketoprak, prosesi siraman manten, dan prosesi dodol dawet dalam adat mantenan Jawa.

Semua penampil mampu menunjukan penampilan yang begitu mememukau. Seratusan siswa Kelas X dan sejumlah bapak-ibu guru juga turut bersorak-sorai dan meberikan tepuk tangan meriah kepada para penampil.

Sambil menyaksikan para penampil, para siswa dan guru juga membeli aneka jajajan dan minuman yang dijual para siswa. Dan mereka pun tampak begitu menikmati makanan dan menuman racikan tangan-tangan kreatif para siswa.

Advertisement

Kepada Solopos.com, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMA Warga, Maria Annuntiata Kristijani, mengatakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) memang sudah menjadi kurikulum SMA Warga sebagai sekolah penggerak. Acara ini rutin digelar tiga tahun terakhir.

“Kebetulan untuk Kelas X tahun ini mengambil tema kearifan lokal untuk P5-nya. Lewat acara hari ini semoga nilai-nilai Pancasila dalam P5 seperti beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif bisa diimplementasikan oleh para siswa kami,” terangnya.

Para siswa menyiapkan penampilan mereka  kurang lebih selama 1 bulan. “Tiap hari pada jam ke-8-10 ada mata pelajaran Projek P5 di sekolah kami. Nah, disitu para siswa mulai melakukan persiapan dan berlatih terkait karya yang akan digelar atau ditampilkan,” imbuhnya.

Advertisement

Sementara itu koordinator pelaksana Proyek P5 SMA Warga, Widjiatmo, mengatakan pemilihan kearifan Jawa Tengah sebagai tema besar acara tersebut tidak lepas dari upaya sekolah melestarikan kebudayaan. Menurutnya, kebudayaan atau kearifan lokal Jawa Tengah saat ini mulai ditinggalkan oleh anak muda.

“Kearifan Jawa Tengah berupa acara adat, kuliner, permainan itu sebetulnya punya banyak nilai positif. Salah satunya adalah kebersamaan. Sehingga dengan adanya acara hari ini anak-anak kami paling tidak tahu, melihat, mengerti dan menjadi pelaku dari kearifan budaya,” bebernya.

Gelar karya ini menjadi proyek kedua siswa Kelas X tahun ini. Pada Mei nanti ada proyek P5 ketiga dengan tema yang berbeda yang bakal digelar. “Harapannya nilai-nilai Pancasila dalam komponen P5 itu bisa diaplikasikan pada setiap acara gelar karya oleh para siswa,” pungkasnya.

Sekitar pukul 11.30 WIB, Gelar karya berakhir. Para siswa saling bergotong-royong membersihkan halaman SMA yang sebelumnya mereka pakai untuk berkegiatan.

Setelah itu, para siswa kembali masuk ke kelas dan melakukan evaluasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Terakhir siswa juga mengisi refleksi terkait kegiatan hari ini yang dimpimpin langsung para guru.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif