Hacker Bjorka kembali muncul dengan membocorkan data dari BPJS Ketenagakerjaan. Dia mengklaim memiliki 19 juta data yang dijual dengan harga Rp153 juta.
Warganet dihebohkan dengan kemunculan nama hacker Bjorka. Pasalnya, kini beredar sebuah video yang disebut-sebut berasal dari Bjorka. Video tersebut kabarnya bisa bikin ponsel ngelag.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD angkat bicara terkait motif serangan siber berupa peretasan data yang dilakukan Bjorka.
Legislator Komisi I DPR Fadli Zon menilai aksi peretasan yang dilakukan hacker beridentitas Bjorka menjadi bukti bahwa proteksi dan keamanan siber di Indonesia masih lemah.
Maraknya kasus kebocoran data seperti aksi yang dilakukan hacker Bjorka bisa memaksa Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan DPR segera menyelesaikan UU Perlindungan Data Pribadi (PDP).
Wakil Ketua Komisi II DPR Syamsurizal menyinggung rumor serangan 250 hacker dari China yang sempat mencemari Pemilu 2024 saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Wakil Ketua Komisi II DPR Syamsurizal mengingatkan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) untuk berhati-hati terhadap persoalan keamanan data agar tidak terjadi kebocoran data-data terkait pemilu.
Peretasan yang dilakukan hacker pada beberapa data dari makin bertambah. Terakhir data Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang dibocorkan oleh Bjorka.
Hacker atau peretas bernama Bjorka terus muncul di trending 1 platform Twitter. Sejak akhir pekan lalu, namanya terus menjadi sorotan publik berkat aksi pembobolan data sejumlah pejabat pemerintahan.
BSSN juga telah melakukan koordinasi dengan para penegak hukum, salah satunya Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri untuk mengambil langkah-langkah penegakan hukum.
Namun Kepala Sekretariat Kepresidenan (Kasetpres) Heru Budi Hartono memastikan data Presiden Jokowi masih aman dari peretasan oknum tidak bertanggung jawab.