Soloraya
Kamis, 16 Mei 2024 - 15:15 WIB

Kementan Salurkan 34 Mesin Pompa Air untuk Sawah Tadah Hujan Sukoharjo

Redaksi Solopos.com  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo Etik Suryani meninjau bantuan mesin pompa air dari Kementerian Pertanian (Kementan) di halaman Setda Sukoharjo, Kamis (16/5/2024). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO-Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan 34 mesin pompa air untuk membantu pasokan air di sawah tadah hujan di Sukoharjo seluas 582 hektare. Sehingga, sawah tadah hujan tetap bisa ditanami padi saat musim kemarau yang berimplikasi pada peningkatan produksi padi.

Penyerahan bantuan mesin pompa air digelar di halaman Setda Sukoharjo, Kamis (16/5/2024). Acara itu dihadiri unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Sukoharjo, petugas penyuluh lapangan (PPL), kepala desa, dan perwakilan pengurus gabungan kelompok tani (gapoktan).

Advertisement

Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan pemberian bantuan mesin pompa air kepada gapoktan merupakan bagian dari upaya mitigasi terhadap perubahan iklim agar produksi padi meningkat. Bantuan mesin pompa air itu dikhususkan untuk para petani sawah tadah hujan di Sukoharjo.

“Penyaluran bantuan pompa air itu merupakan cara pemerintah untuk meringankan beban petani yang terdampak El Nino pada 2023. Apalagi, saat memasuki musim, pasokan air ke sawah tadah hujan minim,” kata dia, Kamis.

Etik mengungkapkan optimalisasi pompanisasi di sawah tadah hujan bakal digeber selama musim kemarau. Dengan demikian, para petani bisa menggarap sawah selama musim kemarau. Biasanya, sawah tadah hujan dibiarkan bera atau tidak ditanami karena kekurangan pasokan air saat musim kemarau.

Advertisement

Selain menambah ketersediaan air, optimalisasi pompanisasi di sawah tadah hujan juga untuk memperluas lahan tanam di areal persawahan. “Ini juga upaya menggenjot produksi padi di Sukoharjo. Sawah tadah hujan berkontribusi menyumbang produktivitas padi,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo Bagas Windaryatno mengatakan sawah tadah hujan di Sukoharjo seluas kurang lebih 1.100 hektare yang tersebar di tujuh kecamatan seperti Polokarto, Bulu, Tawangsari, Bendosari, Sukoharjo, dan Nguter. Dari total luas sawah tadah hujan itu, hanya separuh yang memiliki sumber air untuk mengairi lahan pertanian.

Para petani akan memanfaatkan mesin pompa air untuk mengairi sawah tadah hujan di Sukoharjo. “Biasanya, sawah tadah hujan hanya sekali masa tanam (MT). Dengan mengoptimalkan mesin pompa air maka bisa dua kali MT, bahkan tiga kali MT. Sehingga, produksi padi di Sukoharjo terkatrol naik,” ujar dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif