Soloraya
Senin, 29 April 2024 - 12:32 WIB

Kasus PMK Muncul Lagi di Boyolali, 41 Ekor Sapi di 3 Kecamatan Terjangkit

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati. (Solopos-Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Kasus penyakit mulut dan kuku atau PMK pada hewan ternak sapi muncul kembali di Boyolali. Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali mencatat sebanyak 41 sapi terkena PMK sepanjang Januari-April 2024.

Sapi-sapi yang terdeteksi PMK itu tersebar di tiga kecamatan. Kepala Disnakkan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, mengatakan tiga kecamatan tersebut yaitu Ampel, Cepogo, dan Tamansari.

Advertisement

Lusi mengatakan virus apa pun, termasuk PMK, belum 100% hilang. Sehingga, PMK rentan menjangkiti sapi-sapi yang belum divaksin.

“Pada Januari ada salah satu warga lapor ke sini. Setelah kami investigasi ke lapangan bersama petugas Balai Veteriner Wates, memang yang dilaporkan itu hasil laboratoriumnya positif PMK,” jelas dia saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (29/4/2024).

Advertisement

“Pada Januari ada salah satu warga lapor ke sini. Setelah kami investigasi ke lapangan bersama petugas Balai Veteriner Wates, memang yang dilaporkan itu hasil laboratoriumnya positif PMK,” jelas dia saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (29/4/2024).

Lusi mengatakan berdasarkan data Disnakkan Boyolali, ada 41 ekor sapi terkena PMK. Mayoritas ternak yang terkena PMK adalah sapi perah. Ia mengatakan untuk laporan sapi yang terjangkit PMK belum ada, namun ada peternak yang melaporkan sapinya mati dan tidak diketahui apakah positif atau tidak.

Berdasarkan investigasi Disnakkan Boyolali, sapi-sapi yang terjangkit PMK belum divaksin dan termasuk pengadaan baru. Berdasarkan temuan tersebut, Disnakkan langsung membuat surat edaran kepada paguyuban peternak dan ditembuskan ke camat.

Advertisement

“Langkah selanjutnya, sapi yang dibeli harus sapi sehat. Kalau sesuai ketentuan, pasti ada rekomendasi dari POV [Pejabat Otoritas Veteriner], jadi dulu ada namanya Surat Keterangan Kesehatan Hewan, ada jaminan sehat,” kata dia.

Perketat Lalu Lintas Perdagangan Sapi

Ketika sapi dibeli dari daerah wabah tanpa rekomendasi POV, hewan ternak itu rentan terkena penyakit seperti PMK. Bahkan, bisa saja sapi sedang masa inkubasi virus. Disnakkan Boyolali juga telah mengadakan rapat dengan lurah pasar hewan guna memperketat lalu lintas perdagangan hewan.

“Sebelum pasar dibuka, kami lakukan penyemprotan, petugas dokter hewan kami bagi rata, kami jadwalkan, kalau ditemukan sapi yang sakit di pasar hewan segera ditangani dan dipulangkan dulu. Tidak boleh memperjual-belikan sapi tidak sehat,” kata dia.

Advertisement

Langkah selanjutnya, Disnakkan Boyolali berencana bertemu paguyuban pedagang hewan untuk membangun komitmen bersama. Ia berharap sesama anggota paguyuban untuk saling mengawasi dan mengingatkan untuk tidak membeli membeli sapi dari daerah wabah atau sapi sakit dengan harga murah.

Ia meminta para peternak untuk saling mengingatkan agar tidak membeli sapi sakit dengan harga murah dan berusaha diobati lalu dijual dengan harga normal untuk keuntungan tinggi. Hal tersebut demi keamanan sapi di Boyolali.

“Itu namanya bukan membeli sapi tapi membeli virus,” kata dia. Disnakkan Boyolali juga menyediakan hotline service bagi peternak dan pedagang untuk melaporkan sapinya yang bergejala sakit.

Advertisement

Nomor hotline Disnakkan Boyolali yaitu di 081228320007. Selain itu, Lusi mempersilakan masyarakat untuk melaporkan via UPT Puskeswan terdekat.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnakkan Kabupaten Boyolali, Afiany Rifdania, mengatakan vaksinasi PMK untuk sapi di Boyolali sudah mencapai 70%. Pada 2022 sebanyak 75.477 ekor sapi telah divaksin. Lalu, pada 2023 sebanyak 60.000 ekor sapi kemudian pada 2024 ada 9.823 ekor sapi yang divaksin.

“Total 145.300 ekor sapi yang telah divaksin. Sementara ini dihentikan, kami masih menunggu vaksin dari pusat. Tetap bakal ada lagi insyaallah, hanya saja jumlahnya belum tahu,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif