SOLOPOS.COM - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani (tengah) mengecek tumpukan kardus paket barang kiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) di PT MAJ Logistik Indonesia, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (5/6/2024). (Antara/Makna Zaezar)
Solopos.com, SEMARANG — Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengecek tumpukan kardus paket barang kiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) di PT MAJ Logistik Indonesia, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (5/6/2024).
Lebih dari 20.000 kardus barang kiriman PMI masih tertahan selama lima hingga enam bulan di sejumlah gudang milik perusahaan jasa titipan barang di Kota Semarang dan akan segera ditindaklanjuti untuk mempermudah barang keluar ke tempat tujuan masing-masing serta paket kiriman itu dinyatakan bukan termasuk barang komersial.
Banyaknya barang kiriman PMI yang tertahan akibat adanya pemberlakuan ketentuan tentang impor dan ekspor barang kiriman.
Penampakan tumpukan kardus paket barang kiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) di PT MAJ Logistik Indonesia, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (5/6/2024). (Antara/Makna Zaezar)
Lebih dari 20.000 kardus barang kiriman PMI masih tertahan selama lima hingga enam bulan di sejumlah gudang milik perusahaan jasa titipan barang di Kota Semarang. (Antara/Makna Zaezar)