Soloraya
Jumat, 19 April 2024 - 18:58 WIB

Asale Desa Jati Karanganyar, Dulunya Hutan Jati di Abad Ke-16

Redaksi Solopos.com  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Balai desa Jati, Kecamatan Jaten, Kabupayen Karanganyar, Jumat (19/4/2024).. (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Asal usul Desa Jati, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar tidak terlepas dari kawasan hutan jati yang ada di sana sejak abad ke-16.

Desa yang berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo ini dikelilingi hutan jati. Pohon jati ini terlihat di sepanjang jalan saat memasuki wilayah Desa Jati.

Advertisement

Masyarakat setempat memercayai pohon jati menjadi sumber kehidupan. Sehingga banyak masyarakat yang hingga kini menanam pohon jati di pekarangan.

Kepala Desa Jati, Haryanta, mengatakan desanya dulunya merupakan bagian dari wilayah Keraton Mangkunegaran Solo. Semula merupakan daerah Kademangan Jati, meliputi Desa Jati, Desa Lalung, dan Desa Jongke.

Advertisement

Kepala Desa Jati, Haryanta, mengatakan desanya dulunya merupakan bagian dari wilayah Keraton Mangkunegaran Solo. Semula merupakan daerah Kademangan Jati, meliputi Desa Jati, Desa Lalung, dan Desa Jongke.

Kali pertama Kademangan Jati dijabat oleh Demang Suto Setiko yang mulai menjabat sekitar tahun 1890. Sebagaimana pada zaman dulu, kawasan Desa Jati dipenuhi dengan hutan jati.

“Sampai sekarang masyarakat masih menanam pohon jati. Karena nilai ekonomi tinggi dan untuk bangunan rumah punya kualitas kayu terbaik,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (19/4/2024) petang.

Advertisement

Mayoritas penduduk Desa Jati merupakan petani. Sejak era abad ke-18, Desa Jati menjadi daerah yang bertumpu pada sektor agraris atau berani. “Pertanian menjadi sektor utama kita. Kita menjadi salah satu lumbung padi di Karanganyar,” katanya.

Pemerintahan Desa Jati, Haryanta mengatakan tidak lepas dari sejarah masa lampau. Merujuk data sejarah, Kademangan Jati dijabat pertama oleh Demang Suto Setiko. Dia mulai menjabat sekitar tahun 1890. Sepeninggal Demang Suto Setiko, digantikan oleh Demang Poncowiguno yang terkenal dengan sebutan Demang Mlori.

“Dikenal Demang Mlori karena beliau berasal dari Dusun Mlori,” katanya.

Advertisement

Dalam menjalankan pemerintaham, Demang Poncowiguno didampingi Demang Poncolegeno. Dia memerintah Kademangan Jati hingga 1937, lalu wafat dan dimakamkan di Banyak, Kecamatan Matesih, karanganyar. Desa Jati kini mulai mengalami kemajuan yang pesat.

Warga Desa Jati, Tuhu, 46, mengatakan saat memasuki desa akan banyak ditemukan pohon jati di pinggir-pinggir jalan. Pohon jati ini mampu tahan terhadap cuaca dan banyak memberikan manfaat bagi warga.

“Saya sendiri menanam pohon jati di pekarangan rumah. Sudah turun temurun dari dulu menanam jati,” kata dia.

Advertisement

Meskipun kini pohon jati itu berkurang cukup banyak, namun masih bisa dijumpai di sepanjang jalan desa.

Advertisement
Kata Kunci : Asale Sejarah Karanganyar
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif