Jateng
Jumat, 19 April 2024 - 17:57 WIB

Warga Semarang Keluhkan Elpiji 3 Kg Langka, Harga Tembus Rp24.000

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi LPG 3 Kilogram. (Solopos Dok).

Solopos.com, SEMARANG – Sejumlah warga di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mengeluhkan sulitnya mendapat gas elpiji bersubsidi atau gas elpiji 3 kg seusai libur panjang Lebaran 2024. Bahkan, di antara mereka harus menunggu sehari untuk bisa mendapatkan gas melon tersebut.

Seorang warga Kecamatan Semarang Utara, Farid, 36, mengaku gas elpiji 3 kg sudah mulai langka atau sulit didapatkan sejak akhir bulan puasa atau Ramadan. Jika menemukan, harganya bahkan di atas normal mencapai Rp24.000 per tabung.

Advertisement

“Padahal biasanya cuma Rp19.000, sekarang sudah langka dan mahal,” kata Farid kepada Solopos.com, Jumat (19/4/2024).

Meski demikian, Farid mengaku tidak mendapat secara cepat elpiji 3 kg di warung langganannya. Ia bahkann diminta menunggu sehari atau pesan lebih dahulu sebelum mendapatkan gas bersubsidi itu.

“Enggak tahu alasannya [disuruh menunggu]. Soalnya belinya sekarang, terus diantarkannya besok,” keluhnya.

Advertisement

Senada juga disampaikan warga Kecamatan Ngaliyan, Abdul Afid, yang mengaku sulitnya mendapatkan gas elpiji yang diperuntukkan bagi warga miskin itu. Meski demikian, ia mengaku harga gas elpiji 3 kg di kampungnya cukup terjangkau, yakni Rp23.000 per tabung.

“Kalau soal haarga masih standar, cuma masalahnya stoknya langka,” keluhnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang karib disapa Mbak Ita, mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Pertamina terkait kelangkaan elpiji 3 kg di sejumlah wilayah di Kota Semarang. Sedangkan terkait harga, ia mengaku kenaikan lebih disebabkan rantai distribusi yang panjang.

Advertisement

“Seperti di PT Nawolo Bersaudara, harga dari agen Rp14.250, sampai di pangkalan naik jadi Rp15.500. Tapi, sampai di konsumen bisa Rp25.000 hingga Rp30.000. Padahal, banyak yang memakai elpiji 3 kg ini pelaku UMKM menengah ke bawah,” ujarnya.

Tak hanya itu, lanjut Mbak Ita, suplai dari Pertamina, waktunya juga telah ditentukan untuk distribusi. Kemudian distribusi dari agen ke pangkalan juga sama.

“Dari agen juga menyampaikan bahwa sejak ada banjir memang ada kelangkaan elpiji 3 kg,” ungkapnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif