Jatim
Kamis, 18 April 2024 - 17:51 WIB

Kementan Kucurkan Bantuan Alsintan Senilai Rp200 Miliar untuk Petani di Jatim

Redaksi Solopos.com  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (kedua kiri) di dampingi Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay (ketiga kiri) dan Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Akhmad Yusef Gunawan (keempat kiri) meninjau peralatan pertanian saat Apel Siaga Alat dan Mesin Pertanian di Lapangan Kodam V/Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (18/4/2024). (ANTARA/Didik Suhartono)

Solopos.com, SURABAYA – Kementerian Pertanian memberikan bantuan berupa alat dan mesin pertanian (alsintan) dengan total anggaran Rp200 miliar kepada petani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di 21 kota/kabupaten di Jawa Timur. Pemberian bantuan ini dengan tujuan meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan petani maupun LMDH yang menerima bantuan ini cukup menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk mengambil alsintan.

Advertisement

“Pengambilan bantuan cukup dengan KTP, tidak berbelit-belit harus pakai kartu tani segala. Malah lama nantinya karena ini harus segera digunakan untuk meningkatkan ketahanan pangan,” kata Amran saat Apel Siaga Penyerahan Alsintan di Lapangan Makodam V/Brawijaya Surabaya, Kamis (118/4/2024).

Amran menjanjikan kepada para petani jika alsintan tersebut berhasil terpasang dan difungsikan akan ditambah lagi nilainya.

Advertisement

Amran menjanjikan kepada para petani jika alsintan tersebut berhasil terpasang dan difungsikan akan ditambah lagi nilainya.

“Kalau terpasang dalam waktu satu sampai dua bulan kami jadikan Rp600 miliar,” kata dia.

Mentan menyampaikan melalui bantuan pomp aini akan bisa mempercepat penanaman padi untuk mengatasi dampak El Nino yang saat ini melanda di seluruh dunia.

Advertisement

Oleh karena itu, dirinya berterima kasih kepada forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) Jawa Timur yang nantinya turut memantau perkembangan bantuan alsintan tersebut.

“Manakala nanti pompa ini tidak dimanfaatkan dengan baik dan tidak ada peningkatan luas lahan tanam, maka kami akan tarik dan pindahkan ke pertanian yang lebih membutuhkan,” ujarnya.

Ia mengatakan, sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional, Provinsi Jawa Timur memiliki kurang lebih 380.000 hektare tadah hujan. Pihaknya optimistis jika sistem pompanisasi mampu memaksimalkan penanaman di 300.000 hektare lahan yang dimaksud, maka Jawa Timur dipastikan dapat menutupi 50 persen kebutuhan beras nasional yang beberapa tahun belakangan ini dipenuhi dari impor.

Advertisement

“Ini pasang pompa, sehingga yang tadinya tanam satu kali bisa jadi tiga kali, artinya kita bisa capai nanti, dari Jawa Timur saja target kenaikan mencapai 2 juta ton, minimal 1 juta ton itu bisa menutupi 50 persen impor Indonesia hanya dari satu provinsi,” ujar Mentan Amran.

Dia menjelaskan semua pihak harus tegas dalam memantau pemanfaatan bantuan alsintan agar dapat tersalur dengan tepat.

“Memang harus tegas, supaya semua berlomba-lomba untuk meningkatkan produksi,” tuturnya.

Advertisement

Ia mengatakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sudah menunaikan janjinya untuk menaikkan jumlah pupuk bagi petani, dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton.

“Kenaikannya mencapai Rp28 triliun dan itu saat pertengahan bulan puasa kemarin kami sudah tanda tangan dan telah disampaikan ke daerah-daerah hingga ke tingkat kota. Ini saya mewakili petani seluruh Indonesia berterima kasih kepada bapak Presiden Jokowi,” ujar Mentan.

Lebih lanjut, jika ada yang bermain-main dengan pupuk, kata dia, akan ada sanksi berat hingga pidana.

“Saya pastikan diberi sanksi berat, kami kawal sampai ke bawah dan kalau ada distributor nakal, katakanlah sengaja menjual itu pasti kami cabut izinnya dan itu bisa pidana, termasuk kalau ada distributor mempersulit petani atau menaikkan harga pupuk,” tuturnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif