Secara kasat mata sebenarnya kualitas udara bisa dilihat dari udara saat kita naik pesawat terbang. Bagi yang sering bepergian naik pesawat pasti bisa melihat bagaimana perbedaan udara di bandara asal dibandingkan dengan bandara tujuan.
Pencapaian ini menunjukkan respons Indonesia terhadap ancaman perubahan iklim dan mencerminkan pengakuan internasional dan peningkatan kepercayaan terhadap pengelolaan hutan berkelanjutan.
Kerja sama global dapat mengurangi separuh emisi gas rumah kaca pada 2030. Banyak pilihan untuk mitigasi krisis iklim. Persoalannya hanya mau melakukan sekarang atau tidak sama sekali.
Dampak perubahan iklim makin membahayakan Planet Bumi, manusia, aneka spesies penghuni bumi, serta ekosistem yang menopang kehidupan di planet ini. Bukti ilmiah mendukung kesimpulan tersebut.
Pada tahun 2030, mengurangi separuh sampah makanan global per kapita di tingkat ritel dan konsumen dan mengurangi kehilangan makanan di sepanjang rantai produksi dan pasokan, termasuk pascapanen.
Pola makan cerdas iklim memperbanyak konsumsi biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan mengurangi daging sehingga emisi gas rumah kaca yang dikeluarkan lebih sedikit.
Peningkatan suhu global 1,5°C di atas rata-rata era pra-industri dan hilangnya keanekaragaman hayati yang terus-menerus berisiko menimbulkan bencana bagi kesehatan yang tidak mungkin dapat dibalikkan.
Ekonomi batu bara menjadi semakin tidak kompetitif dibandingkan dengan energi terbarukan, sementara risiko aset telantar berkecenderungan makin meningkat.
Kalangan muda mendesak pemerintah menjadikan krisis iklim sebagai kebijakan politik yang merakyat dengan target mencapai nol emisi yang lebih ambisius.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia Merupakan negara produsen terbesar biodiesel di dunia dengan jumlah produksi mencapai 137.000 barel minyak per hari.