Edukasi dan literasi menjadi hal penting dalam membangun ekosistem ketahanan dan keamanan siber yang kuat, di tengah maraknya kasus kebocoran data. Kebocoran data umumnya berasal dari faktor eksternal dan internal
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) baru saja kebobolan dengan bocornya aplikasi tes dan telusur Covid-19, Electronic Health Alert Card atau eHAC. Lembaga keamanan, Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) menyebutkan potensi kerugian dari kebocoran data 1,3 juta pengguna aplikasi electronic-Health Alert Card (eHAC) bisa mencapai Rp2,8 triliun.
Beberapa tahun belakangan ini kita telah melihat berbagai kasus serangan siber dan banyak organisasi yang telah kehilangan uang dengan jumlah besar karena serangan keamanan siber.