Solopos.com, TEHERAN - Mehdi Sabili seorang tabib asal Iran meresepkan air kencing unta untuk obat penyakit akibat virus corona Covid-19. Sabili bahkan mengkampanyekan rekomendasinya dalam video di akun media sosial.
Pandemi Covid-19, Niat Warga Solo Menikah Tetap Tinggi
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dalam video tersebut ia menyarankan bahwa air kencing unta yang harus diambil dalam kondisi segar dan hangat. Alhasil cara ini menuai reaksi keras dari masyarakat Iran. Mereka turun ke media sosial dan menertawakan Sabili. Menurutnya tindakan tersebut sangat berbahaya jika ditiru oleh orang-orang.
Beberapa orang terutama di Arab Saudi dan daerah sekitarnya percaya bahwa minum air seni unta akan menyembuhkan penyakit. Sementara daging dan susu unta sangat populer untuk dikonsumsi di negara ini.
Pada Juni 2015 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan air seni unta bisa mematikan dan mendesak orang untuk menghindari minum air seni unta. Air seni unta telah dikaitkan dengan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS) yang juga dikenal sebagai flu unta.
2 Pasien Baru Covid-19 Grobogan dari Tanggungharjo dan Gubug
Obat Covid-19 di Iran
Sementara itu, sebagaimana dilansir Radio Farda, Selasa (9/6/2020), sejak wabah Covid-19 di Iran pada Februari, para ahli telah membuat beberapa pengobatan yang sangat tidak biasa untuk mengobati penyakit tersebut. beberapa cara aneh lainnya termasuk memasukkan bola kapas yang dicelupkan ke dalam minyak violet dalam anus seseorang.
Ada juga yang meneteskan minyak semangka pahit (Citrullus colocynthis) ke dalam telinga dan hidung. Pada Januari 2020 dokter-dokter ‘palsu’ semacam itu menyebabkan kemarahan publik dengan membakar salinan catatan Pengobatan Harrison yang diajarkan secara luas di universitas-universitas medis Iran.
Saat ini sesuai dengan ajaran pengobatan tradisional, banyak orang Iran menggunakan buah dan sayuran dalam dosis besar seperti lemon manis (jeruk limetta), lemon, limau, bawang putih dan jahe.
Rasio Kematian Pasien Covid-19 Jatim Tertinggi, Lampaui Jakarta
Permintaan buah dan sayuran ini telah menciptakan pasar yang sangat besar sehingga beberapa orang menimbunnya untuk mendorong harga supaya naik demi mendapatkan keuntungan lebih besar. Harga jahe segar yang merupakan barang impor telah naik lebih dari lima kali lipat dalam beberapa bulan terakhir.