SOLOPOS.COM - Kanjeng Dimas Kiai Taat Pribadi (Youtube)

Taat Pribadi yang dikenal dengan nama Kanjeng Dimas Kiai Taat Pribadi asal Probolinggo ditangkap polisi atas kasus pembunuhan.

Solopos.com, PROBOLINGGO — Kanjeng Dimas Taat Pribadi telah dikenal luas lewat Youtube sejak setahun lalu. Aksinya yang kabarnya bisa mendatangkan uang menjadi magnet bagi masyarakat Probolinggo dan sekitarnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Taat Pribadi, pria 46 tahun ini dikenal dengan kiai penggandaan uang putih. Dalam tayangan video-video Youtube yang beredar, Taat Pribadi menunjukkan ritual penggandaan uang. Uang Rp100an yang tersimpan dalam peti-peti kayu berukuran besar hingga uang yang disebar-sebarkan dipertontonkan dalam video Youtube itu. (Baca: Taat Pribadi Bisa Datangkan Uang dari Tangan)

Oleh para pengikutnya, lelaki yang mendirikan padepokan di Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo, Jawa Timur ini, dipercaya mampu menggandakan uang.

Kiai Taat Pribadi dinilai bisa menarik uang-uang dari bank terkenal lewat bantuan jin. Keberhasilannya yang dianggap bisa menggandakan uang ini menjadi magnet bagi orang-orang yang tergiur. Santrinya atau lebih tepat disebut pasiennya merupakan mereka yang tergiur untuk mendapatkan uang dalam waktu singkat. (Video Taat Pribadi Keluarkan Uang)

Dalam benak mereka, Allah bisa menurunkan, melakukan apa saja, termasuk memberikan berlimpah uang lewat Taat Pribadi. Pasien Taat Pribadi ini mencapai ribuan orang. Mereka berbulan-bulan tinggal di padepokan dengan mendirikan tenda-tenda di sekitar padepokan. (Taat Pribadi Ditangkap)

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes RP Argo Yuwono sebagaimana dalam pernyataannya di Okezone, Kamis, mengatakan, penangkapan Taat Pribadi disaksikan ribuan pasiennya.

“Mereka ada yang tinggal berbulan-bulan di Padepokan untuk menunggu proses penggadaan uang yang dilakukan oleh Taat Pribadi dan anak buahnya. Bahkan ada yang sudah tinggal enam bulan,” kata Argo, Kamis (22/9/2016).

Argo sendiri tidak mengetahui secara pasti soal ritual penggandaan uang yang dilakukan oleh Taat Pribadi bersama pengikutnya. Menurutnya, pihak kepolisian fokus kepada kasus pembunuhan yang disangkakan oleh penyidik.

Taat Pribadi ini diduga terlibat dengan memerintahkan 10 anak buahnya untuk melakukan pembunuhan kepada Abdul Ghoni, yang tak lain adalah penghuni padepokan tersebut. “Total 11 tersangka dalam kasus ini. Dia (Kanjeng Dimas) diduga jadi otaknya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya