SOLOPOS.COM - Pangdam IV Diponegoro, Mayjend TNI Jaswandi (kanan) bersama Komandan Upacara HUT ke-71 TNI, Kolonel Lek Alit Wibowo, menaiki kendaraan usai memeriksa pasukan upacara di lapangan parade Kodam IV Diponegoro, Semarang, Selasa (5/10/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Taat Pribadi atau Dimas Kanjeng yang ditangkap polisi pengikutnya ada yang berasal dari anggota TNI Kodam IV Diponegoro.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Jaswandi, membenarkan jika ada anggota TNI di kesatuan Kodam IV Diponegoro yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Bahkan, Pangdam menyatakan ketiga anggotanya itu telah dipanggil dan diperiksa terkait keterlibatannya sebagai pengikut Taat Pribadi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini diungkapkan Pangdam seusai memimpin upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 TNI di lapangan parade Kodam IV Diponegoro, Semarang, Rabu (5/10/2016). “Benar ada [anggota TNI Kodam IV Diponegoro] yang jadi pengikut Taat Pribadi. Ketiganya sudah kami panggil dan menjalani pemeriksaan,” ujar Pangdam kepada wartawan.

Ekspedisi Mudik 2024

Ketiga anggota TNI yang menjadi pengikuti Padepokan Taat Pribadi di Probolinggo itu masing-masing bertugas di tiga kesatuan berbeda, yakni di DI Yogyakarta, Rembang, dan Salatiga. Meski demikian, Pangdam enggan menyebutkan ketiga nama anggota TNI dan kesatuannya itu secara mendetail.

Jaswandi hanya menyebutkan keterlibatan anggotanya dengan Padepokan Taat Pribadi itu terjadi beberapa tahun lalu. Namun, sejak dua tahun terakhir ketiganya sudah tidak pernah ikut lagi dalam pertemuan yang digelar kelompok pengikut Dimas Kanjeng itu.

“Dari pengakuan ketiganya mereka memang pernah datang [pertemuan kelompok Dimas Kanjeng]. Tapi, itu dulu beberapa tahun yang lalu. Mereka juga mengaku menyetorkan sejumlah uang untuk sumbangan mencapai jutaan rupiah,” beber Mayjen Jaswandi.

Pangdam menambahkan, dengan menyetorkan sejumlah uang itu praktis ketiga anggotanya bisa juga disebut sebagai korban penipuan yang dilakukan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Oleh karenanya, ia pun mengimbau anggota lainnya yang pernah terlibat untuk melapor dan lebih berhati-hati dalam melibatkan diri dalam kelompok-kelompok masyarakat.

Sementara itu, upacara HUT ke-71 TNI di Makodam IV Diponegoro itu digelar cukup sederhana, Berbeda dengan perayaan HUT TNI tahun-tahun sebelumnya yang selalu menampilkan defile prajurit maupun alat utama sistem senjata (Alutsista), perayaan kali ini tidak.

Perayaan HUT TNI kali ini hanya dimeriahkan sederet hiburan berupa pagelar teater kolosal tentang perjuangan Pangeran Diponegoro dan sederet hiburan kesenian daerah. Pangdam berkilah hal ini dikarenakan perayaan HUT ke-71 TNI tidak digelar secara terpusat, tapi terpisah di tiap-tiap daerah.

“Memang peringatan ke-71 Hari TNI ini tidak dilaksakan secara terpusat dengan menampilkan parade, defile dan demonstrasi atraktif para prajurit maupun alutsista TNI. Tapi, upacara dilaksanakan serentak di tiap daerah,” ujar Pangdam dalam sambutannya saat upacara HUT ke-71 TNI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya