SOLOPOS.COM - Dimas Kanjeng Taat Pribadi (Facebook.com)

Meski Taat Pribadi ditangkap polisi beberapa waktu, pengikutnya masih bertahan di padepokan.

Semarangpos.com, SEMARANG – Kesetiaan yang ditunjukkan para pengikut Kanjeng Dimas Taat Pribadi tidak diragukan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Terbukti, meski Kanjeng Dimas sudah ditangkap polisi karena dugaan penipuan dan pembunuhan, puluhan pengikutnya yang berasal dari berbagai daerah di Tanah Air, termasuk Semarang, masih bertahan di Padepokan Taat Pribadi di Probolinggo.

Salah satu pengikut Taat Pribadi yang masih bertahan di padepokan itu tak lain adalah Sugeng Wibowo, 25. Pria asal Kedungpane RT 006/RW 011 itu memilih untuk bertahan di Padepokan Taat Pribadi meski pun guru spiritualnya itu saat ini tengah menghadapi berbagai tuduhan atas dugaan tindak kriminal.

Terkait hal itu, ayah Sugeng, Mio memilih pasrah dengan kemauan anak bungsunya itu. Mio menyerahkan segala keputusan kepada putra bungsunya itu yang sudah rela meninggalkan rumah dan pekerjaannya demi bergabung dengan aliran Taat Pribadi.

“Dia sudah dewasa dan sudah bisa berpikir atas keputusan yang dia buat. Saya sebagai orang tua pasrah saja. Kalau dia mau pulang, tentu kami akan senang. Kalau tidak enggak apa-apa. Yang penting dia tidak melakukan tindak kriminal, saya sudah bersyukur,” ujar Mio saat dijumpai Semarangpos.com di rumahnya, Senin (10/10/2016).

Mio menyebutkan semula tidak tahu jika Sugeng bergabung dengan kelompok pengikut Taat Pribadi. Hal ini karena, putra bungsunya itu meninggalkan rumah sejak dua bulan lalu tanpa memberi kabar sedikit pun.

“Saya tahu kalau dia gabung dengan Taat Pribadi itu justru dari petugas Polsek Ngaliyan. Mereka datang ke rumah saya beberapa hari lalu dan bilang katanya anak saya merupakan salah satu dari pengikut Kanjeng Dimas yang saat ini masih bertahan di padepokannya di Purbolinggo,” terang Mio.

Sementara itu dari penelusuran Semarangpos.com, selain Sugeng ada empat orang lainnya asal Semaran yang menjadi pengikut Kanjeng Dimas dan hingga kini masih berada di Padepokan Taat Pribadi di Ponorogo.

Keempat warga Semarang itu, yakni I Made Oka Darmaputra, warga Desa Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan; Ade Warsono, warga Dusun Bajangan, Desa Sambirejo, Kecamatan Beringin; Ikhwan, warga R 002/RW 00F, Keluraha Mijen, Kecamatan Mijen; dan Rudy Afriyoko, warga Desa Tlogomulyo, Kecamatan Padurungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya