Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Seperti diuraikan dalam Airforce-Technology, pesawat ini perancangannya mulai dirintis tahun 1990-an dengan kode KTX-2. Pesawat ini direncanakan menjadi pesawat latih untuk para pilot yang akan mengawaki pesawat tempur KF-16 dan F-15K, pesawat-pesawat tempur asal AS yang dibangun di Korea Selatan berdasarkan lisensi. Mengandalkan pengalaman produksi F-16, Korean Aerospace Industries bekerja sama dengan pabrikan pesawat AS, Lockheed Martin pun menghasilkan rancangan pesawat yang bisa dibilang cukup mirip dengan F-16, baik dari segi tampilan bodi maupun karakteristik.
Dalam perkembangannya, T-50 menjadi basis pengembangan varian lanjutan yang bisa berperan bukan hanya untuk melatih, namun juga melakukan fungsi tempur ringan, baik tempur udara maupun serang darat. Varian ini kemudian disebut sebagai A-50. Dengan fungsi ini, maka A-50 pun bisa dibekali dengan aneka rudal udara-ke-udara atau udara-ke-darat serta bom, baik konvensional maupun berpemandu.
T-50 ditenagai oleh mesin tunggal turbofan General Electric F404-GE-102. Mesin ini mendapat pasokan udara dari dua air intake yang terletak di kiri-kanan bodi sebelah bawah sayap. Varian serang yaitu A-50 dilengkapi tujuh hard points atau cantelan untuk memasang senjata, yaitu dua di masing-masing sayap, satu di bagian bawah bodi dan satu peluncur rudal di masing-masing ujung sayap.
bas/berbagai sumber