SOLOPOS.COM - Tangkapan layar grup all member arisan By Wida. (Istimewa-dok. Mia Wida)

Solopos.com, SRAGEN--Pesta perkawinan mestinya menjadi momen paling membahagiakan bagi pasangan pengantin dan keluarganya. Namun, hal itu tidak terjadi dalam pesta perkawinan di Dukuh Jetak, Desa Pringanom, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen.

Momen pesta perkawinan yang sakral itu seketika berubah jadi haru setelah hadirnya kiriman karangan bunga bernada sadis dengan tulisan, “Selamat menikah kakaknya Mia Wida. Selamat menikmati uang haram [Rp]1M hasil nilep arisan. Kapan nih dibayar shay. Member Arisan By Wida.”

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Karangan Bunga Sadis Gegerkan Pesta Nikah Warga Masaran Sragen, Begini Ceritanya

“Keluarga kami benar-benar merasa dipermalukan dengan karangan bunga itu. Sakit hati kami. Nyesek di dada. Kami syok sampai tidak berani keluar rumah,” kenang Mia Widaningsih, 19, adik dari sang pengantin wanita kepada Solopos.com, Kamis (21/1/2021).

Mia mengaku tidak habis pikir dengan pengiriman karangan bunga bernada sadis itu. Padahal, dua hari sebelum pesta perkawinan kakaknya digelar, ia sudah menghadiri panggilan polisi untuk dimintai klarifikasi atas laporan yang dibuat Irene Junitasari bersama enam temannya yang merasa dirugikan atas mandeknya arisan online yang dikelola Mia.

arisan online sragen karangan bunga sadis arisan online
Wujud karangan bunga bertuliskan kalimat sadis di salah satu hajatan warga Masaran Sragen yang menghebohkan warga. (Instagram)

Kasus Arisan Online Sragen Berbuntut Pengiriman Karangan Bunga Sadis, Polisi Periksa 8 Saksi

“Kalau memang sudah dilaporkan ke pihak berwajib, biar proses hukum yang jalan. Mengapa harus ada pengiriman karangan bunga itu. Itu benar-benar mempermalukan keluarga kami. Apalagi karangan bunga itu sampai viral di media sosial,” keluh Mia dengan mata berkaca-kaca.

Arisan Online via WA

Mia menjelaskan arisan online By Wida yang dikelola melalui WhatsApp (WA) memiliki dua grup masing-masing beranggotakan 127 orang dan 141 orang. Namun, member aktif dari dua grup itu hanya 55 orang. Sejak diluncurkan pada pertengahan Maret 2020, arisan online itu memiliki 20 grup kloter arisan.

Drama Karangan Bunga Sadis di Sragen Berlanjut, Pengirim Dilaporkan ke Polisi

Nilai arisan masing-masing kloter mulai dari Rp300.000, Rp400.000, Rp500.000, Rp1 juta, Rp2 juta hingga paling besar Rp26 juta. Khusus kloter arisan dengan nilai besar baru tiga kali digelar. Akan tetapi, sudah ada zonker atau member yang tidak bertanggung jawab yang akhirnya mengacaukan arisan online itu.

Zonker ini sudah menang arisan, tapi dia malah kabur. Setelah menang tidak mau bayar arisan. Kerugian akibat zonker ini capai Rp245 juta. Mau tidak mau saya harus menalangi dana supaya arisan tetap bisa digelar,” ucap Mia.

Pengirim Karangan Bunga Sadis di Sragen Tak Diakui sebagai Member Arisan Online

Mia membantah telah menilap uang arisan senilai Rp1 miliar sebagaimana disebutkan dalam karangan bunga tersebut. Ia juga membantah arisan online yang dikelolanya memiliki 500 anggota. “Kalau saya dibilang nilep uang arisan Rp1 miliar? Buktinya apa? Member aktif arisan saya itu 55 orang. Kalau dibilang ada 500 orang, saya tantang dia untuk membuktikan,” papar Mia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya