SOLOPOS.COM - Ilustrasi sakit hepatitis (dherbs.com)

Ilustrasi sakit hepatitis (dherbs.com)

Ilustrasi sakit hepatitis (dherbs.com)

Solopos.com, JAKARTA — Radang hati atau hepatitis semakin kerap terdengar menyerang. Data statistika kesehatan masyarakat bahkan menyebut penyakit hati ini sebagai penyebab kematian terbanyak ranking kedua dalam kelompok penyakit infeksi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Betapa tidak, secara global prevalensi atas orang yang sudah terinfeksi penyakit ini mencapai 2 miliar. Sebanyak 240 juta di antaranya tergolong sebagai penderita karier kronis, dengan risiko sirosis, dan kanker hati.

Dokter Rino A. Gani, Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, mengungkapkan di Indonesia ada sekitar 25 juta penduduk pengidap hepatitis B dan C. Sebanyak 12,5 juta penderita berkembang menjadi kronis, dan 1,25 juta pengidap berlanjut menjadi sirosis atau terbentuknya jaringan parut pengganti jaringan asli pada hati.

Jika virus hepatitis menyerang maka pengidapnya bisa sakit selama berbulan-bulan. Maklum saja, gejala awal penyakit ni tidak diketahui dan sulit terdeteksi, sehingga hepatitis kerap kali dijuluki sebagai silent killer karena tahu-tahu penderitanya meninggal dunia tanpa sempat terobati.

Tatkala penyakit ini terdeteksi pun, penderitanya butuh berbulan-bulan masa penyebuhan. Lalu bagaimana jika Ramadan datang? Bolehkan seseorang yang tengah berada pada masa penyembuhan hepatitis berpuasa?

Boleh-boleh saja jika penderita hepatitis ingin menjalankan ibadah puasa, selama ia kuat dan puasa itu tidak menambahnya kesakitan. Laman Kabar24 (Jaringan Informasi Bisnis Indonesia-Grup Solopos), Jumat (12/7/2013) mengungkap sejumlah syarat jika pasien hepatitis ingin berpuasa.

“Pada kondisi tertentu, penderita yang fungsi hatinya sudah buruk, seperti sudah berwarna kuning, atau  kakinya membengkak, sebaiknya tidak berpuasa, karena malah akan memperburuk penyakitnya,” ujar Rino A. Gani di Jakarta.

Namun, lanjutnya, jika fungsi hatinya masih baik, berpuasa bisa membantu fungsi hati penderita bekerja normal. Untuk itu, lanjut Rino, bagi penderita hepatitis yang tetap berpuasa, sebaiknya memperhatikan beberapa saran berikut:

•             Sebelum berpuasa,  sebaikinya penderita hepatitis berkonsultasi dengan dokter.

•             Hindari makan makanan yang berlemak, seperti menu yang banyak santannya.

•             Kurangi makan cemilan yang berminyak, seperti goreng-gorengan.

•             Makanan berlemak, berminyak, dan banyak santan, bisa menambah berat badan penderita.

•             Jika kelebihan berat badan, nantinya akan mempersulit kesembuhan.

•             Jangan lupa untuk mengikuti pola hidup sehat, dan pola makan yang benar dan sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya