SOLOPOS.COM - Suasana kenduri ketupat di Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Rabu (17/4/2024). (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI–Hawa dingin yang menyeruak tak menyurutkan semangat warga lereng Gunung Merapi tepatnya Dusun Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, menggelar kenduri ketupat pada Rabu (17/4/2024) pagi.

Sekitar pukul 06.00 WIB, warga telah hadir membawa nampan berisi ketupat dan lauk pauk di jalanan dusun setempat. Mereka lalu duduk berjajar di tikar yang disediakan sambil menunggu kedatangan warga lainnya. Baik muda dan tua duduk bersama. Kenduri pun dimulai pukul 06.40 WIB.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Salah satu tokoh masyarakat memimpin zikir tahlil dan doa lalu dilanjutkan makan bersama. Kehangatan terasa ketika warga saling bertukar lauk-pauk, bercengkerama, dan tertawa.

Ketua RW 04 Mlambong, Jaman, menyampaikan kenduri ketupat di jalanan setempat mulai dilakukan sejak 2014. Hal tersebut berbarengan dengan agenda Lebaran sapi di Sruni.

“Dulu kenduri itu rutin tapi hanya di rumah warga tiap RT. Akan tetapi berbarengan dengan mulai meriahnya bakdo sapi, akhirnya ini dibuat satu rangkaian satu RW terdiri dari enam RT,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di lokasi, Rabu.

Ia menjelaskan makna kenduri kupat memiliki jarwo dosok ngaku lepat (mengakui kesalahan). Selain itu, kenduri juga mempertemukan para tetangga untuk saling meminta maaf dan mengakui kesalahannya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan kenduri dilaksanakan di tengah jalan memberikan ketenangan kepada masyarakat. Apalagi, kenduri dimulai pukul 06.30 WIB saat hawa dingin masih terasa. “Setelah kenduri, pukul 08.30 WIB dilanjutkan arak-arakan sapi,” kata dia.

Sementara itu, salah satu warga setempat, Marjono, menyampaikan suasana kenduri dengan latar belakang Gunung Merapi sangat syandu. Walaupun ia tinggal di lereng gunung, sangat jarang ada momen kebersamaan bersama warga.

Ia mengaku persiapan kenduri telah dilaksanakan sejak Subuh. Pembuatan kupat telah dilaksanakan sehari sebelum kenduri.

“Suasana tentu berbeda karena semua yang kerja petani, pegawai, pedagang, punya kesibukan masing-masing jadi bisa berkumpul dengan kenduri. Serasa bersatu,” kata dia.

Saat berkumpul, Marjono menjelaskan warga juga saling meminta maaf sehingga kehangatan terasa di tengah hawa dingin. Kenduri selesai sekitar pukul 07.30 WIB, warga pun bergegas kembali untuk mempersiapkan Lebaran sapi lalu mengaraknya keliling kampung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya