SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kemapanan negara tak menjamin kompetisi sepak bola mereka juga mengalami hal sama. Inilah yang dialami Swiss. Memproduksi banyak pemain bertalenta, namun tak didukung dengan liga domestik yang kuat.

Kondisi ini kemudian memaksa para pemain Swiss hijrah ke negara lain di Eropa untuk meniti karier sepak bola mereka. Namun ketika pemain cedera atau gagal memperlihatkan penampilan terbaik dan berakhir di bangku cadangan klub mereka masing-masing, sebagian besar pemain tesebut balik kampung dengan sasaran menyelamatkan karier mereka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Masalah seperti inilah yang kemudian sering memusingkan pelatih tim nasional. Terlepas dari semua masalah itu, Swiss yang hanya berpenduduk sekitar tujuh juta jiwa ini tetap mampu membawa tim nasional mereka berbicara di kancah internasional, meski belum begitu lantang.
Schweizer Nati, julukan Swiss, tampil di tiga turnamen besar terakhir, yakni Euro 2004 dan 2008 serta Piala Dunia 2006. Meski dalam tiga penampilan terakhir mereka tersebut Swiss hanya mampu mencatatkan prestasi terbaik melaju ke babak kedua.

Ekspedisi Mudik 2024

Setelah terkualifikasi untuk kali kedelapan tampil di Piala Dunia, Swiss akan menjalani persaingan bersama juara Eropa Spanyol, Cile dan Honduras di Grup H Piala Dunia 2010. Mengalahkan dua rival mereka dari Amerika Latin, Cile dan Honduras menjadi peluang terbaik mereka untuk lolos dari penyisihan grup.

Di bawah kepemimpinan salah satu pelatih tersukses Eropa, Ottmar Hitzfeld yang memenangi tujuh gelar juara Bundesliga dan dua trofi Liga Champions saat menangani Borussia Dortmund dan Bayern Munich, Swiss mematok target realistis lolos ke perempat final.

Meski menuai sukses melatih di level klub, Afrika Selatan 2010 merupakan debutnya memimpin tim nasional di Piala Dunia. Namun kenyataan minim menangani tim nasional tak menyurutkan ambisi pelatih berusia 61 tahun ini menularkan hasrat lapar gelarnya di Timnas Swiss.

“Saya masih lapar kemenangan, saya masih membenci kekalahan, saya masih ingin menang, tak ada pengganti dari kemenangan. Ekspektasi Swiss di Piala Dunia 2010 sangat tinggi,” ujar Hitzfeld, baru-baru ini.

Dari sejarah keikutsertaan Schweizer Nati di Piala Dunia, pencapain terbaik mereka tampil di perempat final Piala Dunia 1954, saat mereka menjadi tuan rumah. Dengan segala pencapaian Hitzfeld di level klub, mampukan dia menularkan kesuksesan itu ke Timnas Swiss?

anh/Rtr

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya