Karanganyar (Espos)--Sekolah swasta pinggiran dinilai paling rawan mengalami kekurangan murid selama proses penerimaan peserta didik baru (PPDB). Hal itu menyusul angka partisipasi kasar (APK) guna guna melanjutkan pendidikan yang masih rendah.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karanganyar, Nur Halimah, dalam penjelasannya kepada Espos menyebutkan sampai saat ini APK masyarakat untuk kelanjutan pendidikan dari jenjang SMP ke SMA berada di kisaran 46%. Angka itu jauh lebih kecil dibandingkan APK dari SD ke SMP yang mencapai 97%.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
“Dengan melihat itu (APK) sangat masuk akal ada kekhawatiran sekolah-sekolah di wilayah pinggiran, terutama yang swasta, akan mengalami kekurangan murid. Sangat jauh dari APK SMP yang 97%,” ungkapnya dihubungi melalui telepon genggamnya, Rabu (30/6).
Nur Halimah memaparkan, rendahnya APK masyarakat guna melanjutan pendidikan ke SMA dan sederajat dipengaruhi oleh banyak hal. Selain karena tak termasuk program wajib belajar (Wajar) pendidikan dasar, faktor motivasi dan tingkat sosial ekonomi sangat mempengaruhi.
try