SOLOPOS.COM - Suasana panen padi di Desa Kateguhan, Tawangsari, Sukoharjo, yang merupakan hasil dari program tanam serentak petani setempat. (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

Suasana panen padi di Desa Kateguhan, Tawangsari, Sukoharjo, yang merupakan hasil dari program tanam serentak petani setempat. (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya mengapresiasi langkah sejumlah petani di Tawangsari yang dinilai mau menanam padi secara serentak. Bupati juga menyatakan Sukoharjo siap menjadi salah satu daerah penyangga pangan nasional.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saya minta petani di wilayah lain mau mengikuti anjuran tanam serentak. Sehingga bisa merasakan keberhasilan panen seperti di Tawangsari ini. Sekarang Tawangsari berhasil panen, sedangkan di wilayah yang tidak mau mengikuti anjuran tanam serentak hanya bisa gigit jari,” ungkap Bupati.

Bupati mengatakan jika rakyat Sukoharjo mau mengikuti pola tanam yang diterapkan para petani di Tawangsari, hasil panen akan bagus. “Kalau petani mau menanam serentak hasilnya luar biasa seperti ini. Dengan demikian target pemerintah yang ingin Indonesia harus surplus 10 juta ton beras, insya Allah tercapai,” kata Bupati.

Guna menggalakkan pola tanam serentak, Bupati menyatakan siap membelikan 49 kendaraan untuk para penyuluh pertanian di wilayahnya. Bukan hanya itu pihaknya juga memberikan 49 hand sprayer kepada para penyuluh. Terkait itu dia berharap Kepala Dinas Pertanian Sukoharjo, Giyarti mau meminta dana ke pemerintah pusat. Sebab pemerintah pusat dinilai memunyai dana semacam yang cukup banyak.

Sementara itu Ketua Gapoktan Sida Makmur, Desa Kateguhan, Kecamatan Tawangsari, Sukirno, mengatakan total luas sawah di Tawangsari 1.653 hektare berhasil panen. Dari jumlah itu 157 hektare sawah di antaranya di Desa Kateguhan.
Panen yang dihasilkan, ujar dia, cukup baik sehingga mampu menghasilkan kira-kira 8,5 ton per hektare. Sedangkan nilai jualnya per hektare mencapai Rp32 juta,” ujar Sukirno.

Dia berharap pada musim tanam (MT) III mendatang, hasil panen bisa lebih baik sehingga mencapai 10 ton per hektare. Jika kondisi terus demikian, Sukoharjo sebagai lumbung pangan Jawa Tengah besar kemungkinan tercapai. Lebih lanjut Bupati meminta penerapan program tanam serentak diperluas di seluruh kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Sebab selain sistem tanam serentak itu baik, keberhasilan itu dibuktikan di Kecamatan Tawangsari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya