SOLOPOS.COM - ilustrasi (google img)

ilustrasi (google img)

KULONPROGO—Keinginan Pemkab Kulonprogo untuk meningkatkan produksi gula dengan memperluas areal tanam tebu di Gulurejo, Lendah, ditolak warga. Satu-satunya harapan tinggal di wilayah Temon.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Sebelumnya Juli silam, Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo sudah melakukan sosialisasi perluasan lahan tebu di desa setempat. Hal ini dilakukan guna mendukung program pemerintah pusat, untuk swasembada gula pada 2014 mendatang.

Dalam program yang didanai APBN tersebut, Kulonprogo mendapat jatah perluasan hingga 30 hektare. Di daerah Gulurejo terdapat sekitar 10,9 hektare lahan di Dusun Pulo yang berpotensi menjadi lahan perkebunan tebu.

Kepala Desa (Kades) Gulurejo, Muh Mardi menjelaskan, setelah sosialisasi tersebut, warga kemudian diberi waktu untuk memusyawarahkan rencana tersebut. “Tapi sampai sekarang, secara resmi saya belum mendengar apa hasil musyawarah tersebut,” ujarnya, Rabu (19/9).

Berdasar informasi dari jajarannya, ia mengaku warga keberatan lahannya ditanami tebu. “Karena setelah dipertimbangkan untung-ruginya, ternyata mereka [warga] beranggapan lebih banyak ruginya,” kata Mardi.

Ia menguraikan, warga keberatan karena sebagian lahan di dusun tersebut berada di tepi Sungai Progo dan merupakan lahan wedi gengser yang luasnya sering berubah-ubah jika disapu air sungai. Jika luasan tersebut sering berubah, warga ragu menentukan besaran lahan yang bisa ia sisihkan untuk menanam tebu serta komoditas pertanian lainnya.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya