SOLOPOS.COM - Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi dipanggul prajurit yang menyambutnya di Makorem 081/Dhirot Saha Jaya (DSJ) di Jl. Pahlawan 50, Kota Madiun, Rabu (26/8/2015). (Julian Tondo Wisudo/JIBI/Madiunpos.com)

Swasembada beras turut diupayakan Pangdam V/Brawijaya dengan bertandang ke Madiun guna mengajak prajuritnya membantu petani.

Madiunpos.com, MADIUN – Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi mengajak prajuritnya membantu petani mewujudkan swasembada beras. Para komandan korem dan kodim juga dimintanya mengumpulkan pengusaha beras dan tengkulak untuk meminta mereka menjual 50% beras mereka dengan harga yang ditetapkan pemerintah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Para petani itu hasilnya sangat sedikit apabila dikaitkan dengan biaya yang mereka keluarkan dalam setiap kali panennya,” kata Pangdam Sumardi di hadapan prajurit yang menyambutnya saat melaksanakan kunjungan kerja ke Makorem 081/Dhirotsaha Jaya (DSJ) di Jl. Pahlawan 50, Kota Madiun, Rabu (26/8/2015).

Kedatangan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi yang didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah V/Brawijaya ke Makorem 081/Dhirotsaha Jaya disambut para pejabat militer setempat. Selain Danrem Kolonel Inf Hardani Lukitanta Adi beserta istri, dan kasrem serta para dandim, tampak hadir pula Danlanud Iswahjudi. Ada pula Bupati Madiun, kapolresta dan Kapolres Madiun, serta para tokoh masyarakat, tokoh agama dan ketua perguruan pencak silat di kota maupun Kabupaten Madiun.

Dalam arahannya, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi meminta setiap prajurit Korem 081/DSJ membantu dan membina masyarakat petani dengan baik, tulus, dan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apapun. Bantuan prajurit TNI kepada petani untuk mewujudkan swasembada beras di wilayah masing-masing itu harus semata-mata karena ingin membantu dan membina mereka agar hasil panennya meningkat.

Diingatkan jenderal berbintang dua lulusan Akmil 1984 itu betapa hasil yang diperoleh petani selama ini sangat sedikit dibandingkan dengan biaya yang mereka keluarkan dalam setiap kali musim tanam. “Belum lagi apabila ada yang mengalami gagal panen, mereka pasti rugi,” sambungnya.

Atas dasar itulah, Mayjen Sumardi menginstruksikan para anggota babinsa dan para danramil di jajaran Korem 081/DSJ membantu para petani dengan mengadakan pendampingan sehingga swasembada beras bisa tercapai. “Mulai saat pengolahan lahan, penanaman benih, pemeliharaan, sampai dengan saat panen dan penjualan hasilnya ke Bulog. Sehingga hasil panen mereka dapat meningkat dan benar-benar bisa dinikmati dengan senang dan gembira. “

Diminta Sokong Bulog
Lebih lanjut tatkala ditemui awak media massa saat, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi mengungkapkan adanya target penyerapan beras ke Bulog yang dibebankan pemerintah kepada Kodam V/Brawijaya. “Jatim melebihi pagu nasional. Dibebankan di Jatim sebanyak 1,2 juta ton—[Itu sesudah} naik 3% dengan [jumlah] 500.000 ton—untuk diserap Bulog, sisanya dilepas ke pasaran,” terangnya.

Kendati hingga Senin (24/8/2015) lalu, target penyerapan beras petani Jatim ke Bulog setempat masih mencapai kurang 50%, ia mengaku yakintarget itu bakal tercapai. “Kami ditargetkan hingga akhir September nanti mampu menyokong serapan beras ke Bulog hingga 500.000 ton lebih. Target itu lalu dibagi ke jajaran Korem dan Kodim, saya kemarin sore [Selasa, 25/8/2015] mendapatkan laporan dari seluruh jajaran baru terserap sebanyak 236.000 ton atau kurang dari 50%,” paparnya.

Optimisme Pangdam Sumardi atas tercapainya target penyerapan 500.000 ton beras petani Jatim ke Bulog setempat itu bakal didukung kenaikan harga beli yang ditetapkan pemerintah. Diakuinya, sebelum harga beli itu dinaikkan, dirasakan ada keengganan petani dan tengkulak menjual beras ke Bulog. Setelah adanya instruksi presiden agar Bulog membeli beras sesuai harga pasar, Sumardi yakin para petani maupun tengkulak bakal lebih bersemangat menjual beras mereka ke Bulog.

“Di sisi lain, sejumlah daerah masih ada panen, diharapkan dapat menyokong serapan nanti,” imbuhnya.

Hadapi Pengusaha Beras
Kendati optimistis patokan harga beli baru yang ditetapkan pemerintah bakal meningkatkan minat petani dan tengkulak menjual beras mereka ke Bulog, Pangdam Sumardi mengaku tak akan tinggal diam demi memastikan tercapainya target serapan beras Bulog Jatim. Ia berencana memberikan dukungan tambahan dengan menginstruksikan para danrem dan dandim mengumpulkan pengusaha beras hingga tingkat tengkulak untuk meminta mereka menjual 50% yang dikuasai kepada Bulog sesuai harga pasar.

“Kami yakin kenaikan harga beli yang ditetapkan pemerintah mampu menarik minat pengusaha beras hingga tengkulak,” tegasnya.

Menurutnya, selama ini para pengusaha beras hingga tingkat tengkulak belum memiliki kesadaran untuk melepas beras ke Bulog. Ketiadaan kesadaran kalangan pengusaha untuk turut mewujudkan tata kelola sehingga swasembada beras tercapai tersebut, menurut Sumardi, salah satunya akibat harga beli Bulog yang dianggap rendah atau kelewat murah. (Julian Tondo Wisudo/JIBI/Madiunpos.com)

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya