SOLOPOS.COM - ilustrasi mi (dailymail.co.uk)

Swasembada beras menjadi target yang mungkin dicapai. Salah satunya pendukungnya adalah turunnya konsumsi beras.

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengakui terjadinya penurunan konsumsi beras nasional dari 124 kg/kapita/tahun menjadi 114 Kg/kapita/tahun. Hal ini seiring tingginya konsumsi bahan makanan pokok lain yang mensubstitusi beras.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seusai rapat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menko Perekonomian Sofyan Djalil, disepakati bahwa konsumsi beras nasional sebesar 114 Kg/kapita/tahun. “Selama ini 124 Kg/kapita/tahun dan ini kan memang ada penurunan konsumsi dan itu dari BPS,” kata Amran Sulaiman di kantor Wapres, Jumat (20/3/2015).

Mentan menuturkan saat ini konsumsi bahan makanan pokok masyarakat Indonesia tidak hanya beras, tetapi ada juga jagung, sagu, dan produk olahan tepung terigu, seperti mie. “Ini konsumsi beras ada penurunan, ada konsumsi mie instan, sagu, camilan juga. Tetapi konsumsi dan produksi kan berbeda,” ujarnya.

Amran Sulaiman menambahkan Kementan masih mengacu pada rencana dan hitungan awal untuk mencapai swasembada beras tiga tahun lagi atau pada 2017.

Sebelumnya, Mentan menuturkan untuk mencapai swasembada, produksi beras nasional harus terus meningkat. Tahun ini Kementan menargetkan produksi 73 juta ton gabah kering giling (GKG) atau naik 4% dibandingkan realisasi tahun lalu 70,83 juta ton GKG.

“Rencana 2015 Kementan targetkan produksi padi 73 juta ton. Kemudian, jagung rencana kita bisa 20 juta ton pada 2016,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya