SOLOPOS.COM - Panen padi petani Desa Teja Barat, Pamekasan, di tengah musim kemarau 2015, Senin (7/9/2015), (JIBI/Solopos/Antara/Saiful Bahri)

Swasembada beras masih menjadi target pemerintah Jokowi-JK.

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menugaskan Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjaga produktifitas hasil pertanian demi realisasi swasembada pangan pada 2016.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Jusuf Kalla menyebutkan empat strategi jangka pendek untuk menjaga program swasembada antara lain, memperbaiki kualitas bibit, memberi pupuk pada waktunya, merehabilitasi pengairan, dan memberi penyuluhan kepada petani.

“Cuma empat hal itu saja tugas Menteri Pertanian, tak ada cara lain [menjaga produktifitas hasil pertanian],” tuturnya seusai menghadiri Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan di Kementerian Pertanian, Rabu(16/9/2015).

Dalam kesempatan tersebut, Jusuf Kalla juga mengimbau Kementan siaga menghadapi kekeringan sebagai dampak El Nino yang bisa menurunkan produktifitas hasil pertanian. Kendati demikian, pemerintah tak menutup kemungkinan untuk membuka keran impor jika pasokan beras nasional lebih rendah dari kebutuhan masyarakat.

Pasalnya, jika tetap bersikukuh melakukan swasembada dalam waktu cepat, Kalla menyadari terjadinya dampak negatif seperti kenaikan harga drastis yang menyebabkan inflasi serta menimbulkan peningkatan kemiskinan. “Harga beras memang dilema, naik salah turun salah. Kenaikan harga besar menimbulkan inflasi, sementara penurunan harga menimbulkan masalah pada petani,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya