SOLOPOS.COM - Suasana Wisuda Lulusan Sekolah Wirausaha Aisyiyah (Swa) beberapa waktu lalu.(Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA- Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah kembali mewisuda wirausahawati baru. Hingga angkatan keempat ini, sebanyak 200 pengusaha baru merupakan lulusan sekolah wirausaha aisyiyah (SWA).

Kepala SWA dari Majelis Ekonomi PP Aisyiyah Dyah Suminar mengatakan awalnya Swa difokuskan untuk anggota Aisyiyah. Seiring tingginya antusiasme masyarakat, pihaknya membuka peluang masyarakat umum untuk ikut serta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Jadi, keistimewaan Swa, peserta diberi materi belajar wirausaha kemudian didampingi mentor yang sudah memiliki usaha,” ujar Diyah kepada Harianjogja.com, Sabtu (16/8/2014).

Pada angkatan pertama, katanya, sebanyak 57 siswa Swa diwisuda, 73% latarbelakang pendidikannya lulusan S1 dan 60% sudah mulai menjalankan usahanya. Sementara, untuk angkatan kedua, Swa mewisuda 46 siswa di mana 70% lulusan S1 dan seluruhnya memulai usaha.

“Ini merupakan program nasional yang nantinya akan diselenggarakan di setiap kota (pimpinan wilayah aisyiyah). Di DIY akan menjadi pilot project program ini,” tandasnya.

Swa merupakan program konkret untuk mecetak wirausahawati baru. Mereka dididik untuk meningkatkan kepercayaan diri, mengembangkan inovasi produk, managemen marketing hingga pembukuaan transaksi keuangan.

“Komunikasi dengan para mentor tidak putus. Swa memberikan manfaat yang nyata. Selama 10 kali pertemuan setiap minggu, sesuai minat usahanya,” ujar Dyah.

Pasca diwisuda, sambung Dyah, antarangkatan akan terus memperkuat jejaring dan networking untuk menjalankaan usaha masing-masing siswa. Masing-masing wirausahawati akan saling melengkapi dan memperkuat produk usaha yang dikeluarkan.

“Dari dua angkatan yang sudah kami wisuda, nilai usaha yang dijalankan sangat bagus, bisa diangka 7 sampai 8. Memulai usaha dengan percaya diri itu kan bagus,” ujar Dyah.

Salah seorang lulusan Swa yang diwisuda, Pipit Yusprita mengaku, sangat beruntung mengikuti program tersebut. Selain biaya pendidikannya kecil, Rp300.000 setiap angkatan selama dua bulan, mentor yang mendampingi juga mampu memberikan pencerahan untuk membangun bisnis.

“Saya 10 tahun di perbankan syariah, posisi terakhir saya General Manager di BPR Syariah. Tapi saya ingin meniti karis usaha saya,” kata Pipit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya