SOLOPOS.COM - Suwidji (JIBI/SOLOPOS/Nadhiroh)

Suwidji (JIBI/SOLOPOS/Nadhiroh)

Gema takbir dikumandangkan Suwidji SPsi di depan puluhan murid TK Aisyiyah Karangasem, Laweyan, Solo, Selasa (1/11/2011). Pagi kemarin, perempuan yang biasa disapa Widji itu bercerita tentang kisah terjadinya Idul Adha atau Hari Raya Kurban.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Perempuan kelahiran Sukoharjo, 1 Maret 1979 itu menceritakan Nabi Ibrahim AS yang harus rela mengorbankan anaknya, Nabi Ismail untuk disembelih.

“Anak-anak itu senang dengan cerita setan dan hantu. Jadi saya selipkan cerita kalau Nabi Ibrahim dibisiki setan supaya tidak mau menyembelih Nabi Ismail. Namun, karena iman Nabi Ibrahim kuat akhirnya tetap menjalankan perintah Allah. Oleh Allah, akhirnya Nabi Ismail diganti dengan seekor domba,” terang Widji saat ditemui Espos, di TK Aisyiyah Karangasem, Selasa.

Istri Suhartanto itu merasa prihatin banyak anak lebih mengenal tokoh-tokoh kartun dibanding tokoh-tokoh Islam. Diakuinya, ada beberapa anak-anak yang tahu dan bisa menebak tentang cerita, tokoh atau Nabi saat cerita sedang berlangsung.

Anak sulung pasangan Sri Sunarti dan almarhum Subagiyo tersebut melihat sebagian besar anak-anak lebih cepat menangkap inti materi melalui cerita.

“Anak lebih ingat ketika saya cerita tentang Qorun. Manusia tidak boleh pelit, serakah dan sebagainya. Saya sampaikan kepada mereka kalau punya makanan berbagilah dengan temannya. Begitu juga ketika ada teman yang mau pinjam pensil, maka pinjamilah. Lewat cerita Qorun itu anak jadi tahu mereka tidak boleh pelit,” terang alumnus SD Tebet Timur, Jakarta ini.

Widji memiliki daya tarik karena pandai bercerita. Pada 2009, ia meraih nominasi I Lomba Kreativitas Guru TK Kelompok Kerja Kepala Taman Kanak-kanak (K3TK) UPTD Dikpora Kecamatan Laweyan, Solo.

“Waktu itu lomba cerita bergambar,” imbuh lulusan Fakultas Psikologi dan Akta IV UMS tersebut.

Untuk menambah kemampuan berceritanya, Widji belajar secara otodidak dan melalui pelatihan-pelatihan. Selain itu, dia juga belajar melalui cerita yang disiarkan di radio. Lewat itulah, Widji merasakan imajinasi bisa bermain ketika bercerita.

(Nadhiroh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya