SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kesibukan pria 54 tahun ini di dunia akademik tak membuat sepak terjangnya hanya berkutat di dunia kampus. Bahkan sehari-hari, Sutopo, dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo asal Klaten ini lebih banyak aktif di luar kampus.

Mengawali karier sebagai pegawai di Radio Republik Indonesia (RRI) Nusantara Yogyakarta, Sutopo kembali ke dunia kampus dan mengajar di Jurusan Komunikasi FISIP UNS pada 1983. Selain menjadi dosen, Sutopo sempat menjabat Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Kepala Pusat Penelitian Pedesaan dan Pengembangan Daerah (Puslitdesbangda) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS selama 13 tahun pada 1992-2005.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari posisinya sebagai Ketua Puslitdesbangda UNS inilah alumni Jurusan Komunikasi Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) itu banyak terlibat dalam proyek-proyek pemerintah daerah di Jateng atau di wilayah luar Jawa. Mulai dari ketua tim penyusunan program pembangunan daerah (Propeda) sampai konsultan pemberdayaan masyarakat dan proyek dengan kategori sejenis.

Setelah 27 tahun menjadi dosen, Sutopo meraih gelar doktor di bidang linguistik tahun ini. Dalam disertasinya dia menulis <I>Tindak Tutur Direktif dalam Proses Pembahasan Perda Rencana Pembangunan Jangka Panjang di Karanganyar<I>. Tak hanya menganilisis pola-pola komunikasi ketika penyusunan RPJMD, ia juga menyoroti birokrasi pemerintahan di daerah.

“Birokrasi yang gemuk membuat pemerintahan menjadi tidak efisien dan tidak efektif, karena itu harus dirampingkan. Lagipula birokrasi model seperti itu sangat memboroskan anggaran,” ujarnya seusai ujian terbuka disertasi yang digelar di Ruang Sidang Senat UNS, Selasa (10/5).

Sesuai hasil penelitian di Kabupaten Karanganyar, partisipan penyusunan RPJMD cenderung menggunakan tindak tutur meminta ketika menyampaikan usul. Hal itu terutama dipengaruhi nilai-nilai budaya Jawa yang mengedepankan sebuah pola hubungan kerja sama dan kesantunan.

Tak hanya sibuk, Dr Sutopo merupakan akademisi berprestasi. Beberapa penghargaan yang pernah diraih di antaranya juara III tingkat nasional pelatihan penyusunan rencana strategis (Renstra) daerah dalam rangka pembangunan dari Bappenas pada 2003, juara II pelatihan perencanaan dan pengembangan wilayah berwawasan lingkungan hidup dari Institut Teknologi Surabaya (ITS). Penghargaan lain adalah Satyalancana Karya Satya 20 tahun dari Presiden tahun 2006. (Triyono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya