SOLOPOS.COM - Sutjipto (pdiperjuangan-jatim.org)

Surabaya (Solopos.com) – Mantan Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Soetjipto atau akrap dipanggil Pak Tjip meninggal dunia di Rumah Sakit Darmo Kota Surabaya, Kamis pukul 17.10 WIB.

Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Surabaya Syaifudin Zuhri mengatakan kondisi Pak Tjip sejak pukul 16.00 WIB diketahui kritis akibat penyakit stroke yang sudah komplikasi sehingga akhirnya meninggal dunia. “Kami turut berduka cita atas meninggalnya Pak Tjip. Sebagai kader PDIP, kami merasa kehilangan sosok Pak Tijp,” katanya. Menurut dia, jenazah almarhum Pak Tjip yang saat ini masih berada di RS Darmo selanjutnya akan disemayamkan di rumah duka Jalan Pakis Tirtosari 18 Surabaya.

Hal senada diungkapkan kader PDIP yang juga mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya, Syukur Amaludin. Ia mengatakan Pak Tjip merupakan salah satu tokoh yang berpengaruh di Jatim, sehingga banyak warga yang merasa kehilangan atas kepergiannya. “Sejak Bu Megawati menjenguk Pak Tjip beberapa waktu lalu, kondisi Pak Tjip sudah kritis,” ujarnya.

Sebelumnya Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri didampingi Sekjennya Tjahjo Kumolo membesuk tokoh PDIP Jatim Sutjipto yang menderita sakit stroke dan dirawat di RS Darmo Surabaya pada Minggu (20/11/2011) lalu. Sutjipto terserang stroke yang ketiga kalinya dan telah tiga pekan berada di RS Darmo Surabaya.

Rencananya, almarhum akan dimakamkan di Pemakaman Umum Keputih Surabaya pada Jumat (25/11) pukul 09.00 WIB yang diberangkatkan dari rumah duka di Pakis Tirtosari. Selama hidup, almarhum dikenal sebagai kader PDIP Jawa Timur yang turut melawan campur tangan pemerintah dalam tubuh PDI yang terbelah waktu itu. Dia pun memindahkan markas PDI ke kantor CV Bumi Raya, perusahaan jasa konstruksi miliknya, sebab kantor lama masih dikuasai kubu Latief Pudjosakti.

Pilihannya itu telah mengantarkan lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang menemukan teknik pondasi sarang laba-laba itu menjadi seorang politisi kaliber nasional. Karir politik (berorganisasi) bukan hal baru baginya karena sejak SMA 1964, ia sudah aktif di Gerakan Siswa Nasional Indonesia, kemudian saat kuliah di ITS, ia aktif di Komisariat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), hingga menjabat menjabat wakil sekretariat GMNI Jawa Timur (1971).

Pada tahun 1986, ia pun mulai aktif di PDI, setelah itu kemudian terpilih sebagai bendahara PDIP Jawa Timur, Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Sekjen DPP PDIP dan terakhir Wakil Ketua MPR-RI.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya