Susur Gua Si Oyot, Tanpa Pelampung Hanya Helm, Berani?

Gua Si Oyot (JIBI/Harian Jogja/Apriliana Susanti)

GUNUNGKIDUL–Setelah sempat ditutup Januari lalu, wisata minat khusus menyusuri perut bumi di Gua Si Oyot di kawasan wisata Gua Pindul, Bejiharjo, Karangmojo dibuka kembali untuk umum pada, Senin (9/7).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Wira Wisata, Haris Purnawan mengungkapkan, selama enam bulan ini, Gua Si Oyot ditutup karena debit air yang besar sehingga tidak aman bagi wisatawan. Selama ditutup, minat wisatawan untuk berkunjung ke gua tersebut ternyata masih cukup tinggi. Kini, saat air kembali surut dan aman dikunjungi wisatawan, pihaknya kembali membuka gua yang pertama kali dibuka pada September 2011 silam.

“Wisatawan yang penasaran dengan gua Si Oyot cukup tinggi. Tapi sejak Januari lalu kami terpaksa membatalkannya karena debit air yang tinggi kurang aman bagi wisatawan. Sekarang saat musim kemarau airnya kembali normal dan bisa dilalui wisatawan,” jelas Haris kepada Harian Jogja.

“Sekarang Gunungkidul tidak hanya terkenal akan pantainya saja, namun juga gua-guanya. Paket wisata gua ditawarkan mulai dari Rp25.000 hingga Rp500.000. Dengan sistem paket wisata seperti itu, kunjungan wisatawan akan semakin meningkat,” terang Kasie Promosi dan Pemasaran Wisata Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul, Nunuk Maryati.

Gua Si Oyot merupakan wisata minat khusus menyusuri perut bumi sepanjang 900 meter dengan waktu tempuh 1,5 hingga dua jam. Berbeda dengan wisata di Gua Pindul yang memakai ban pelampung, pada wisata Gua Si Oyot ini wisatawan hanya dibekali dengan helm pelindung, sepatu, tongkat kecil, dan didampingi pemandu.

Saat masuk melalui mulut gua, wisatawan harus menunduk sepanjang beberapa meter untuk kemudian berjalan menikmati hiasan stalagtit yang banyak menggantung di gua.(ali)