SOLOPOS.COM - TRADISI SUSUK WANGAN

Solopos.com, WONOGIRIUpacara Susuk Wangan biasa digelar di Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri. Upacara tradisional itu diadakan setiap bulan besar di hari Sabtu Kliwon.

Dilansir dari skripsi berjudul Upacara Tradisional Susuk Wangan sebagai Atraksi Wisata Budaya di Air Terjun Girimanik Kabupaten Wonogiri oleh Fitri Wulandari pada 2010, Kamis (17/8/2022), Susuk Wangan berasal dari bahasa Jawa. Susuk berarti membersihkan dan wangan berati saluran air.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Susuk Wangan dapat diartikan upacara di mana warga Setren akan membersihkan saluran air. Selain membersihkan saluran air, warga Setren juga mengadakan selamatan.

Dalam selamatan tersebut, setiap kepala keluarga diwajibkan membawa ayam panggang dan nasi tumpeng sebagai sesaji. Isi sesaji lainnya yaitu pisang raja dan bunga setaman.

Upacara Susuk Wangan diadakan dengan tujuan mengungkapkan rasa syukur atas bumi pertiwi, air kehidupan, dan suburnya lahan pertanian sehingga hasil panen yang melimpah. Selain itu, upacara tersebut juga bertujuan meningkatkan semangat gotong royong warga Desa Setren dalam menjaga dan memelihara keindahan alam.

Sebelum upacara dimulai, panitia akan membuat panggung yang nantinya digunakan pentas kesenian. Setelah itu, warga membersihkan saluran air dan membersihkan keseluruhan tempat upacara setelah selesai dilaksanakan. Kepala Desa (Kades) Setren berwenang menentukan waktu pelaksanaan upacara Susuk Wangan.

Dalam pelaksanaan upacara tradisional, tentunya membutuhkan alat-alat pendukung penyelenggaraan upacara Susuk Wangan. Alat-alat tersebut di antaranya:

1. Encek, ditempatkan dalam nampan terbuat dari batang pisang dan bilah bambu. Tiap encek berisikan satu tumpeng dan ayam panggang yang dibawa oleh satu orang.

2. Coek, terbuat dari pohon bambu yang digunakan untuk tempat dupa dan kemenyan.

3. Gamelan, alat musik tradisional Jawa yang digunakan untuk mengiringi kesenian atau hiburan.

4. Peralatan untuk membersihkan saluran air seperti cangkul, sapu, dan sabit.

5. Songsog agung atau payung kebesaran yang digunakan dalam prosesi kirab ageng.

Dalam pelaksanaan upacara Susuk Wangan, terdapat tahap-tahap pelaksanaan upacara. Tahap pertama, tahap prosesi arak-arakan kirab ageng yang dipimpin oleh Kades Setren dengan menyertakan songsog ageng.

Tahap kedua berupa upacara serah terima sesaji. Tahap ketiga, doa bersama. Tahap keempat, yakni upacara hiburan.

Banyak manfaat dari penyelenggaraan upacara Susuk Wangan. Salah satunya, dapat menarik wisatawan untuk datang ke objek wisata air terjun Girimanik.

Selain itu, penyelenggaraan upacara Susuk Wangan sebagai upaya melestarikan budaya tradisional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya