<!–
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:””;
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;}
p
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{pageection1;}
–>
Susu Biji Nangka Berr!, Kreasi Wirausaha Prospektif
Sebagai
sebuah kota yang masih mempertahankan
nilai-nilai lokal, Yogyakarta memiliki beragam
keunikan dan ciri khas. Mulai dari seni, tradisi membaca, tata tertib warga
hingga hal paling prinsip yakni kuliner. Sajian kuliner tradisional tersedia
dari mulai kaki lima
hingga hotel berbintang ada. Salah satu makanan yang menjadi ciri khas adalah
gudeg. Makanan berbahan dasar nangka ini memang menjadi makanan khas, orang
serasa belum ke Yogyakarta jika belum pernah
mencicipi gudeg.
Dalam
pembuatannya, ada satu bagian yang terkadang diabaikan tetapi terkadang pula
menjadi permasalahan yakni bijinya. Jika masih berupa nangka muda, maka bisa
begitu saja dicampur dalam masakan. Tetapi, tidak dipakai jika sudah tua karena
kulitnya sudah keras. Selama ini, bijinya hanya dimanfaatkan masyarakat
pedesaan dengan merebusnya saja untuk konsumsi pribadi. Melihat hal ini,
beberapa mahasiswa PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan UNY yakni Irma Nurmalasari,
Rahma Titi Larasati, Triyani, Bayu Aji dan Isdiyono melihat peluang dalam memanfaatkan biji nangka
sebagai alternatif minuman dalam bentuk susu biji nangka.
Biji
nangka merupakan sumber karbohidrat (36,7 g/100 g), protein (4,2 g/100 g), dan
energi (165 kkal/100 g), sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang
potensial. Biji nangka juga merupakan sumber mineral myang baik. Kandungan
mineral per 100 gram biji nangka adalah fosfor (200 mg), kalsium (33 mg), dan
besi (1,0 mg). Selain dapat dimakan dalam bentuk utuh, biji nangka juga dapat
diolah menjadi tepung. Selanjutnya dari tepungnya dapat dihasilkan berbagai makanan
olahan (Astawan, 2005).
Pada
penjualan awal, tanggapan pasar cukup bagus terhadap produk olahan baru ini.
Penjualan produk ini pada minggu pertama terjual rata-rata 80% dari total
produksi. Strategi ke depan, mereka memperluas pemasarannya. Adapun kendala
produksi adalah mengingat pohon nangka adalah buah musiman, artinya pencarian
bahan agak sulit jika tidak pada musimnya. “ Kendala kami adalah pasokan bahan baku, mengingat produksi
yang cukup besar dan terus bertambah. Jadi, kami masih terus mencari pemasok
biji nangka karena pasarnya cukup bagus,” kata Irma. Susu biji nangka memiliki
prospek yang cerah dalam usaha minuman, berkaca dari kesuksesan pemasaran susu
kedelai.
Oleh : Isdiyono