SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Yogyakarta–Empat orang dokter Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta diisolasi di ruang khusus. Sebab mereka terindikasi terjangkit virus flu babi (H1N1) usai tiba dari Korea Selatan.

Para dokter tersebut tidak ditempatkan di ruang Kartika yang juga khusus karena mereka baru tiba dari negara yang memang sudah banyak orang yang positif mengidap virus flu babi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Awalnya satu dokter yang langsung dirawat, namun secara bergiliran dua masuk, satu lagi dengan kesadaran sendiri masuk ruang yang kami sediakan,” kata Sumardi, ketua satuan tugas penanggulangan penyakit flu burung dan flu babi DI Yogyakarta, Selasa (14/7).

Ruang tambahan yang disediakan untuk para dokter tersebut sebanyak 16 tempat tidur, namun tidak semuanya satu ruangan. Pengkhususan tersebut dianggap penting karena yang diduga terinveksi virus H1N1 baru tiba dari Korea Selatan. Mereka menggunakan pesawat yang memang khusus membawa rombongan dokter dari RS Sardjito sebanyak 28 dokter, kru paduan suara 4 orang.

Ekspedisi Mudik 2024

Sesampai di Yogyakarta Selasa (14/) dini hari, mereka diambil sampel cairan tenggorokan (di-swep) untuk uji laborat. Ternyata empat dokter diduga terjangkit virus tersebut. Hingga saat ini pasien suspect flu babi yang masih dirawat di RS Sardjito sebanyak 9 orang. Salah satu orang yang masuk ruang isolasi Kartika (khusus suspect flu babi) adalah seorang cleaning service yang sebelumnya bertugas membersihkan kamar pasien.

“Yang dinyatakan sehat pun harus membatasi diri kontak dengan keluarga atau orang lain, sebab jika sekarang sehat, belum tentu nantinya tidak terserang flu,” kata Sumardi.

Menurut Amalia Setyati, wakil ketua satuan tugas penanggulangan penyakit flu burung dan flu babi DI Yogyakarta, untuk mengantisipasi tertularnya paramedis, mereka membatasi kontak langsung dengan pasien suspect flu babi. Bagi para pasien yang sudah mulai membaik diberi buku bacaan supaya tidak merasa tertekan.

“Paramedis membatasi kontak langsung dengan pasien,” kata Amalia.

Ia menambahkan RS Sardjito menyiapkan petugas medis sebanyak 3 orang yang selalu stand-by untuk ruang isolasi. Sedangkan secara keseluruhan sebanyak 32 paramedis yang siap diterjunkan jika dibutuhkan.

Sumardi menambahkan, bagi pasien yang sudah dinyatakan positif namun sudah sembuh seperti AR dan sudah boleh pulang masih bisa terkena lagi. Namun fase kekebalannya bisa sampai 2 tahun.

“Namun tingat penularannya masih tinggi, maka harus tetap diisolasi di rumah dan jangan sering kontak dengan keluarga atau orang lain,” kata dia.

Mengenai uji laboratorium yang dikirim ke laboratorium milik Departemen Kesehatan di Jakarta, saat ini butuh waktu lebih dari empat hari karena harus antre.

“Yang mengirim sapel ke laboratorium banyak jadi harus antri juga,” kata Sumardi.

Tempointeraktif/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya