SOLOPOS.COM - Susanto (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriani KP)

Susanto (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriani KP)

Laki-laki kelahiran Jogjakarta, 8 Juni 1961 ini memulai kiprahnya di dunia pemerintahan sejak tahun 1980 saat lulus SMP.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia kemudian diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) tahun 1981 saat masih menjadi pesuruh di Kecamatan Pasar Kliwon.

Setelah diangkat menjadi PNS, ia bekerja sambil melanjutkan pendidikannya dan kini menyandang gelar Sarjana Ekonomi dari sebuah perguruan tinggi swasta di Solo. Laki-laki itu bernama lengkap Susanto.

Saat berkarier, ia selalu berpindah dari satu kelurahan ke kelurahan lainnya. Mulai dari Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Kelurahan Kauman, Kelurahan Sangkrah, Kelurahan Pasar Kliwon, Kelurahan Gajahan dan Kelurahan Manahan.

Sebelum menjabat sebagai Lurah di Kelurahan Manahan, ia menjadi sekretaris di Kelurahan Gajahan.

Di Kelurahan Manahan, ia menjabat sebagai lurah untuk kali pertama yakni tahun 2009. Walaupun baru beberapa tahun menjabat sebagai lurah, ia telah merasakan suka dan duka.

“Saya merasa senang jika mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dan mereka tidak ada yang protes. Sebaliknya, saya merasa kecewa jika saya tidak dapat memenuhi undangan warga karena ada agenda yang bersamaan,” ungkapnya saat ditemui Espos di Kelurahan Manahan, Selasa (13/9/2011).

Panggilan untuk menjadi abdi masyarakat telah ia rasakan sejak kecil. Ia terinspirasi dari sebuah lagu dari penyanyi terkenal Jamal Mirdad yang berisi pulang ke desa untuk membangun desa.

Sehingga dalam melayani masyarakat, ia rela meluangkan waktu selama 24 jam. Ia tidak pernah merasa terganggu jika ada warga yang membutuhkan pelayanannya baik pagi maupun malam hari.

Begitu pula saat menerapkan sistem pelayanan di Kelurahan Manahan, ia memiliki visi saat masyarakat datang dengan senyum, maka mereka juga pulang dengan tersenyum.

Ia selalu ingin memberikan pelayanan yang terbaik seperti tepat waktu, ramah dan selalu tersenyum.

Ayah dari dua orang anak ini pernah mendapatkan penghargaan berupa Satya Lencana Karya Satya dari Pemkot Solo untuk pengabdian selama 20 tahun bekerja dan sikap disiplin.

Ia berharap dalam keluarga ia bisa mengentaskan anak-anaknya untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Juga di dalam pemerintahan, ia ingin memajukan kelurahan Manahan dari sektor ekonomi maupun lingkungan.

Ia juga selalu mengimbau masyarakat untuk mendukung program Walikota Solo, Joko Widodo, dalam menciptakan Kota Solo yang hijau.

Ia selalu memegang pedoman hidupnya untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain.

“Saya rela mengorbankan pikiran serta tenaga saya untuk orang lain, masyarakat, bangsa maupun negara. Menjadi PNS juga manut dhapukane atau menghayati apa yang dikerjakan dan tidak merasa terbebani,” paparnya.

Ia pun menerapkan prinsip aman dalam bekerja yakni sesuai aturan hukum yang ada dan aturan di masyarakat.

(Ayu Abriyani KP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya