SOLOPOS.COM - Aplikasi PeduliLindungi. (Antara)

Solopos.com, KULONPROGO — Bagi daerah di wilayah perkotaan, penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat masuk tempat wisata mungkin tidak masalah. Namun tidak dengan Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kebijakan penggunaan aplikasi PeduliLindungi belum bisa diterapkan di semua tempat wisata lantaran ketiadaan jaringan Internet. Persoalan ini yang tengah dihadapi para pengelola tempat wisata di Kulonprogo.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulonprogo, Joko Mursito, mengatakan keterbatasan jaringan internet menjadi momok bagi pelaku wisata di wilayahnya. Jadi, penerapan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat masuk objek wisata perlu dipersiapkan secara matang.

Baca Juga: Jadi Satu-Satunya Zona Merah di Jawa, Ini Upaya Gugus Tugas Kulonprogo

Ekspedisi Mudik 2024

Sebelum kebijakan ini diterapkan, Joko mengatakan pihaknya ingin lebih dulu memastikan objek wisata di Bumi Binangun tidak masuk dalam blank spot.

“Selain itu, perlu adanya pelatihan sumber daya manusia (SDM) pelaku pariwisata. Khususnya petugas di tempat pemungutan retribusi (TPR). Tujuannya, agar petugas mampu memanfaatkan, menggunakan, dan mengelola aplikasi PeduliLindungi ini,” kata Joko, Jumat (3/9/2021).

Sosialisasi kepada pengelola objek wisata penting. Dikarenakan, penerapan aplikasi PeduliLindungi di sejumlah objek wisata terbilang baru bagi Kulonprogo. Persiapan perangkat lunak maupun keras terkait dengan penerapan terlebih dahulu harus dilakukan.

“Pengelola objek wisata nantinya tidak kebingungan saat ada wisatawan yang mau masuk ke suatu objek wisata. Petugas di TPR juga tidak kebingungan soal aplikasi PeduliLindungi. Selain itu, jaringan internet juga harus ada untuk mendukung penerapan aplikasi PeduliLindungi,” ujar Joko.

Baca Juga: KA Bandara YIA Sudah Beroperasi, Warga Bisa Menumpang Gratis

Butuh Solusi

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulonprogo, Rudiyatno, mengatakan jawatannya sedang berkoordinasi dengan penyedia layanan internet sebelum aplikasi peduli lindungi diterapkan di objek wisata.

“Upaya uji kelayakan di sejumlah objek wisata juga terlebih dahulu kita laksanakan agar penggunaan serta pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi mampu berjalan dengan maksimal. Semoga ini  segera terealisasi,” terang Rudiyatno.

Terpisah, Humas Bukit Wisata Pule Payung, Eko Purwanto, mengatakan pihaknya mendukung penerapan aplikasi PeduliLindungi di objek wisata. Namun, harus ada solusi dari pemerintah terkait ketiadaan jaringan Internet di lokasi wisata.

Baca Juga: Pemkab Kulonprogo Targetkan 4.000 Vaksinasi Covid-19 Per Hari

“Apalagi objek wisata Bukit Wisata Pule Payung berada di Kalurahan Hargotirto, Kapanewon Kokap. Wilayah tersebut berada di dataran tinggi. Kami mengharapkan ada solusi lain semisal scan barcode kartu vaksin tanpa harus memasukkan data nomor induk kependudukan (NIK) di aplikasi PeduliLindungi,” ujar Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya