SOLOPOS.COM - Sebagian kursi kosong saat halalbihalal ASN di Sragen, Jumat (14/7/2017). (Tri Rahayu/JIBIA/Solopos)

Sekda Sragen kesal dan mengancam memotong tunjangan perbaikan penghasilan karena PNS susah diatur.

Solopos.com, SRAGEN — Ribuan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen mengikuti acara halalbihalal di GOR Diponegoro Sragen, Jumat (14/7/2017) pagi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam forum itu para ASN ternyata susah juga diatur agar bisa duduk di bagian depan. Bahkan aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen harus turun tangan dan Sekda yang kesal memberi ultimatum akan memotong tunjangan perbaikan penghasilan (TPP) para ASN itu.

Para ASN mulai berdatangan pukul 07.30 WIB tetapi acara baru dibuka pada 08.30 WIB. Petugas protokol tak henti-hentinya meminta para ASN untuk memenuhi tempat duduk di depan. Imbauan itu tak dihiraukan dan sebagian besar memilih duduk di belakang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Tatag Prabawanto pun harus turun tangan meminta mikrofon petugas protokol untuk membantu mengondisikan para ASN. Sekda meminta ASN duduk di depan.

Imbauan Sekda itu hanya ditindaklanjuti para pejabat eselon II. Para ASN lainnya tidak mengikuti imbauan Sekda itu.
“Calon pemimpin harus berani duduk di depan. Satpol PP silakan [ASN] ditertibkan. Kursi belakang dilipat saja. Kalau tidak mau maju, TPP [tunjangan perbaikan penghasilan] dikurangi. Ini sudah pembangkangan makanya TPP tak bangkangkan juga,” ujar Sekda.

Para personel Satpol PP langsung menertibkan ASN agar duduk di depan. Kendati sudah mengarahkan tetapi ASN tetap tidak mau ke depan. Masih ada puluhan kursi kosong tanpa diduduki di barisan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya