SOLOPOS.COM - Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril (kanan) dalam talkshow virtual Solopos, Rabu (6/1/2021) malam. (Solopos TV)

Solopos.com, SOLO – Energi Baru dan Terbarukan terkait panel surya dan kendaraan listrik menjadi pembahasan menarik dalam talkshow virtual yang digelar Solopos secara live melalui Solopos TV, Instagram, dan Facebook, Rabu (6/1/2021) malam. Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menjelaskan hal itu.

Sejumlah peserta baik melalui Instagram, Solopos TV, dan Facebook tertarik dengan EBT saat talkshow yang didukung sepenuhnya oleh PLN tersebut. Ada dua bahasan yang menarik peserta, yakni soal surya panel dan kendaraan bermotor listrik berbasik baterai (KBLBB).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ada tiga narasumber dalam talkshow yang didukung PLN. yakni Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional, Djoko Siswanto. Lalu Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril dan Deputy CEO PT Adaro Power, Dharma Djojonegoro. Dengan host talkshow virtual, Direktur Bisnis Solopos Grup Suwarmin.

Outlook Energy Indonesia 2021, Devisa dan Pertumbuhan Ekonomi

Ekspedisi Mudik 2024

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menjelaskan mengenai sumber energi Matahari yang bisa dimanfaatkan dengan pengunaan panel surya. Bahkan saat ini Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah bisa melakukan ekspor-impor listrik.

“Di mana jika pelanggan  juga menfaatkan panel surya, dapat mengekspor kelebihan listrik yang didapat dari sinar Matahari ke PLN. Kemudian jika malam hari membutuhkan listrik, maka kelebihan yang diekspor dapat diimpor ke pelanggan,” jelas Bob Saril.

Ke depan, lanjutnya, pemerintah akan menggandeng pihak penyedia dana untuk masyarakat yang berkeinginan memasang surya panel. Mengingat saat ini perangkat tersebut karena produksi terbatas, harganya masih mahal. Termasuk penyediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum.

BI Dorong Percepatan Ekonomi Nasional, Ini Caranya

Mindset Masyarakat

Sedangkan mengenai kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, menurut Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril hal itu butuh dukungan bersama. Juga butuh mengubah mindset masyarakat mengenai kendaraan listrik dan menjelaskan keuntungannya.

“Keuntungannya aman, menghemat keuangan dan mendukung program energi bersih. Sebagai perbandingan KBLBB untuk menempuh jarak 10 km butuh 1 Kwh, di mana tarif listrik per 1 Kwh hanya Rp1.444. Sedangkan 1 liter BBM dengan harga Rp9.000 mampu menempuh 12 km. Jadi KBLBB lebih irit,” kata Bob Saril.

Ini Tantangan Pemenuhan Kebutuhan Energi Yang Dihadapi Indonesia

Selain dukungan masyarakat, menurut Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril, KBLBB juga membutuhkan dukungan pemerintah hingga ke pemerintah daerah. Di Jawa Barat, Gubernur Ridwan Kamil sudah mulai melakukan itu dengan penggunaan kendaraan dinas bertenaga listrik.

“Memang ada kekhawatiran terkait ketersediaan stasiun pengisian kendaraan lisrtik umum. Karena masyarakat khawatir jika di perjalanan kehabisan tenaga listrik. Ini menjadi tantangan pemerintah. Selain itu ada program diskon 30%  untuk pengisian kendaraan listrik di rumah,” tambah Bob Saril.

Mengenai adanya kekhawatiran jalanan umum akan penuh kendaraan dengan penggunaan KBLBB, Bob Saril mengatakan perlu ada kebijakan terkait hal itu. “Jadi bukan menambah tapi mengganti, jadi tidak ada tambahan kendaraan BBM, tapi mengganti kendaraan BBM dengan KBLBB. Salah satunya bisa dengan mengubah mesinnya,” imbuh Bob Saril.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya