SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dinilai warga Solo belum memikirkan pengganti dirinya saat maju di Pilgub Jateng atau DKI Jakarta. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO—Hasil survei Program Studi Magister Administrasi Publik (MAP) Unisri Solo yang menjaring lima nama calon pengganti Gibran Rakabuming Raka sebagai Wali Kota Solo, yang menjadi Top Of Mind masyarakat Solo, memunculkan catatan tersendiri.

Catatan itu terkait tingginya persentase masyarakat yang belum tahu siapa figur pengganti Gibran. “Angka 75% yang belum tahu harus dicermati. Ini tinggi sekali,” ujar Suwardi, Ketua Prodi MAP saat konferensi pers di kantornya, Senin (27/2/2023).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dia menduga tingginya persentase itu karena masyarakat Solo belum memikirkan tokoh selain Gibran sebagai calon pemimpin mereka. Walau beberapa bulan terakhir nama Gibran terus dikait-kaitkan dengan kontestasi Pilkada DKI Jakarta dan Jateng.

“Dugaan saya karena masyarakat Solo belum beranjak dari memikirkan tokoh lain di luar Gibran. Walau [Gibran] sudah banyak diwacanakan di DKI Jakarta dan Jateng. Wacana itu tidak sontak membuat warga berpikir siapa pengganti Gibran,” urai dia.

Pada praktiknya, Suwardi menjelaskan masih banyak warga Solo yang belum berpikir atau belum bisa memikirkan siapa pengganti Gibran. Survei top of mind atau yang paling banyak di benak masyarakat, menunjukkan Teguh dapat 17%.

Setelah dia ada nama Kaesang Pangarep yang hanya mendapat dukungan lima persen, disusul Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo; mantan Wawali Solo, Achmad Purnomo, dan Sekda Solo, Ahyani. Total dukungan untuk mereka hanya di angka 25%.

Artinya mayoritas warga Solo belum berpikir siapa figur yang tepat sebagai pengganti Gibran. Tapi situasinya berbeda ketika surveyor menyodorkan foto dan nama Teguh dengan bertanya siapa penggantinya jika Gibran menjadi Cagub pada 2024.

Sebanyak 47,5% responden menilai Teguh Cocok dan sangat cocok sebagai pengganti Gibran. Dan responden yang menilai Teguh kurang cocok sebagai pengganti Gibran di angka 41,8%. Mereka dinilai masih ragu terhdap sosok Teguh.

“Kurang cocok ini bisa berubah menjadi cocok atau tidak cocok bergantung pada alternatif tokoh lain yang diajukan. Masyarakat Solo memiliki standar kepemimpinan tinggi. Wali Kota ke depan diharap lebih baik. Paling tidak sama dengan sekarang,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya