SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Solopos.com, SEMARANG — Sebagian warga Jawa Tengah mulai meragukan kemampuan Gubernur Ganjar Pranowo merealisasikan konsep yang ditawarkannya sepanjang masa kampanye Pemilu Gubernur Jateng lalu. Keraguan atas kemampuan Ganjar itu muncul setelah masyarakat mengikuti empat bulan masa kepemimpinannya.

Keraguan sebagian masyarakat atas kemampuan Ganjar itu terungkap sebagai hasil survei yang dilakukan Magister Ilmu Politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, November-Desember 2013. Seperti diketahui Ganjar Pranowo berpasangan dengan Wakil Gubernur Jateng, Heru Sudjatmoko dilantik pada 23 Agustus 2013 lalu.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

“Dari hasil survei mayoritas masyarakat Jateng, yakni 58,9 persen mulai meragukan kemampuan Ganjar dalam merealisasikan slogan kampanye pada Pemilihan Gubernur Jateng 2013,” kata Sekretaris Magister Ilmu Politik Undip Budi Setiyono di Semarang, Kamis (16/1/2014).

Slogan kampanye pasangan Ganjar-Heru pada Pemilihan Gubernur Jateng lalu adalah “Mboten korupsi, mboten ngapusi”. Menurut Budi, dari hasil survei yang dilakukan terhadap 272 responden yang tersebar di empat daerah, yakni Kabupaten Pemalang, Pati, Temanggung, dan Banyumas, hanya 41,1% yakin Ganjar mampu melaksanakan slogan kampanyenya itu.

Padahal, kata dia, salah satu alasan masyarakat memilih Ganjar karena mengharapkan gubernur yang jujur, bersih, dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). “Masyarakat memilih Ganjar karena slogan, ‘mboten korupsi, mboten ngapusi’. Ini merupakan warning atau peringatan bagi Ganjar,” ungkapnya.

Di samping meragukan kemampuan Ganjar merealisasikan slogan kampanyenya, lanjut Budi, masyarakat juga menyatakan kinerja pemerintahan Ganjar selama 4 bulan biasa saja. ”Mayoritas responden atau sebanyak 82% menilai kinerja gubernur biasa saja, 8% tidak puas, dan 10% merasa puas dengan kinerja gubernur,” ungkapnya.

Penilaian masyarakat ini, ujar Budi, karena selama ini memang kinerja Gubernur Ganjar tidak ada gebrakan yang memberikan impresi terhadap publik. ”Coba apa gebrakan yang dilakukan Ganjar selama empat bulan ini, hampir tidak ada,” tandasnya.

Budi mengingatkan supaya Ganjar segera memperbaiki kinerjanya, supaya ketidakpuasan masyarakat ini semakin bertambah besar. Gubernur, kata dia, tidak bisa beralasan waktu 4 bulan karena sedang melakukan konsolidasi dan pendataan permasalahan di Jateng.

”Semestinya saat maju sebagi gubernu lalu, Ganjar sudah mengatui kondisi yang ada di Jateng. Gubernur jangan sampai kehilangan momentum ini,” harap Budi.

Menanggapi hasil survei ini, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menyatakan tidak apa-apa dan menjadi kritik baginya. ”Saya belum baca hasil survei itu, tapi akan menjadi catatan untuk koreksi, hanya saya sedang mencari tidak puasanya yang mana ya?” tanya dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya