SOLOPOS.COM - Operasi yustisi protokol kesehatan digelar di sejumlah lokasi saat malam pergantian tahun di Boyolali, Kamis (31/12/2020). (Istimewa/Satpol PP Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Boyolali menunjukkan kepatuhan masyarakat Kota Susu dalam menerapkan protokol kesehatan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat cukup baik.

Meski begitu, masih ada sebagian warga Boyolali abai dalam menerapkan protokol kesehatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Survei BPS Boyolali melibatkan 3.098 responden dengan beragam usia. Usia antara 17-30 tahun sekitar 32,5%, usia 31-45 tahun sekitar 35,9%, usia 46-60 tahun sekitar 31,1% dan di atas 60 tahun sekitar 0,5%.

Baca juga: Polres Boyolali Salurkan 14.200 Dosis Vaksin Moderna Agustus Ini

Survei dilakukan pada 13-20 Juli 2021. Selain usia, karakteristik responden juga dibagi menjadi beberapa kriteria, seperti jenis pekerjaan, latar belakang pendidikan, jenis kelamin dan status pernikahan.

Pada poin perilaku responden dalam menerapkan protokol kesehatan, secara umum masyarakat Boyolali sudah cukup banyak yang tertib. Dalam memakai masker misalnya, untuk pemakaian satu masker, sebanyak 91,7% responden sudah sering menggunakannya.

Sebanyak 6,6% jarang melakukannya dan 1,7% abai. Sedangkan untuk pemakaian dua masker, sebanyak 64,2% sudah menggunakannya. Kemudian 23,7% jarang menggunakan dan 12% abai. Cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, sebanyak 82,7% sudah sering melakukannya.

Baca juga: Capaian Vaksinasi di Selo Boyolali Lebih dari 20%, Edukasi Berlanjut

Sedangkan 14,5% jarang melakukan dan 2,8% abai. Menjaga jarak minimal dua meter, sudah sering dilakukan oleh 75,4% responden. Sedangkan 20,3% jarang melakukan dan 4,3% abai. Dalam hal menghindari kerumunan, sebanyak 84,5% sudah sering melakukannya. Namun 12,9% jarang melakukan dan 2,5% abai.

Potret Perilaku Masyarakat

Dalam mengurangi mobilitas, 85,8% responden sudah sering melakukan. Hanya 11,6% yang kadang-kadang melakukan dan 2,6% yang abai. Kemudian dalam menjaga sirkulasi udara, 89,9% sudah menjalankan. Sebanyak 9,2% jarang melakukan dan 0,9% abai atau jarang sekali melakukan.

Dalam hal menjaga etika batuk, 92,3% sudah melakukannya, 7,1% jarang melakukan dan 0,5% abai. Untuk kegiatan meningkatkan imunitas sebanyak 83,3% sudah melakukan, 13,8% jarang melakukan dan 2,8% abai.

Baca juga: Bayar Pajak Senilai Rp16.573, Warga Kismoyoso Boyolali Malah Dapat Hadiah Rumah

Kepala BPS Boyolali, Sugita, mengatakan survei tersebut ditujukan untuk menampilkan potret perilaku masyarakat selama pandemi ini. Hasil survei tersebut telah disampaikan kepada pemangku kebijakan baik di tingkat daerah maupun pusat.

“Harapan kami, karena kami hanya menyampaikan potret di masyarakat, dalam pandemi ini tentunya kesadaran dalam protokol kesehatan harus menjadi perhatian kita semua. Terlebih Boyolali juga masih masuk sebagai daerah yang menerapkan PPKM [berlevel] di Jawa-Bali. Melalui disiplin protokol kesehatan diharapkan bisa memutus rantai persebaran Covid-19,” kata dia, Rabu (25/8/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya