SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> &ndash; <a href="http://news.solopos.com/read/20180726/496/930202/sby-sambat-hubungannya-dengan-megawati-pdip-itu-keluhan-musiman" target="_blank" rel="noopener">Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)</a> dan Partai Gerindra masih merajai survei elektabilitas sementara peserta Pemilu Legislatif 2019. Namun, survei&nbsp;Alvara Research Center menyebut adanya penurunan elektabilitas.</p><p>Tingkat keterpilihan PDIP pada Juli 2018 sebesar 24,9%, disusul Gerindra dengan elektabilitas 15,6%. Tiga partai politik yang turut mendulang suara di atas ambang batas masuk parlemen sebesar 4% adalah Partai Golkar 8,8%, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 4,7%, dan Partai Demokrat 4,6%.</p><p>Demikian temuan Alvara Research Center ketika melakukan survei lewat wawancara tatap muka kepada 1.142 responden berusia di atas 17 tahun di seluruh Indonesia dari 20-28 Juli 2018. Marjin kesalahan survei sebesar +/- 2,95% dengan tingkat kepercayaan 95%.</p><p>Direktur Riset Alvara Research Center Harry Nugroho menjelaskan PDIP dan <a href="http://news.solopos.com/read/20180727/496/930454/sebut-prabowo-bukan-muslim-taat-pks-ingin-capres-lain" target="_blank" rel="noopener">Gerindra</a> masih difavoritkan pemilih karena dianggap memiliki pemimpin kharismatik dan program bagus. Meski demikian, selama dua bulan ini kedua parpol tercatat mengalami pasang-surut dukungan.</p><p>Pada survei Mei 2018, PDIP dipilih oleh 28,2% masyarakat, berbanding 14,8% suara yang diraup Gerindra. Dengan kata lain, suara PDIP menurun 3,3% tatkala elektabilitas Gerindra naik 0,8%. Tren ini terjadi bersamaan dengan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018.</p><p>&ldquo;Dugaan kami, penurunan ini mungkin karena banyak calon yang diusung <a href="http://news.solopos.com/read/20180718/496/928628/alasan-pendiri-pks-yusuf-supendi-ke-pdip-70-massa-banteng-muslim" target="_blank" rel="noopener">PDIP</a> kalah [dalam pilkada],&rdquo; ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (3/8/2018).</p><p>Fenomena lain yang dicatat Alvara adalah lima parpol DPR yang berpotensi terpental dari Senayan karena tidak memenuhi ambang batas masuk parlemen. Mereka adalah Partai Keadilan Sejahtera dengan elektabilitas 3,2%, Partai Nasdem 2,8%, Partai Persatuan Pembangunan 1,8%, Partai Amanat Nasional 1,7%, dan Partai Hanura 0,6%.</p><p>&ldquo;Partai-partai itu harus berusaha sangat keras untuk memikat pemilih agar selamat dan lolos dari ambang batas masuk parlemen,&rdquo; ujar Harry.</p><p>Menurut Alvara, 16 parpol peserta Pileg 2019 dapat memperebutkan sisa suara 20,4% masyarakat yang mengaku belum menentukan pilihan. Jumlah pemilih mengambang turun selama dua bulan ini mengingat pada survei Mei terdapat 29% pemilih yang belum kecantol dengan parpol manapun.</p>

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, Mayoritas Analis Rekomendasi Beli Saham BBRI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya