SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemungutan suara pemilihan umum. (ui.ac.id)

Solopos.com, SOLO–Tiga nama yang diproyeksikan menjadi calon presiden (capres), yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto masih konsisten menempati posisi elektoral tertinggi berdasar survei nasional Algoritma Research and Consulting yang dirilis pada Senin (23/1/2023).

Ganjar yang juga Gubernur Jawa Tengah dan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu memiliki posisi elektoral tertinggi. Hal itu berkorelasi dengan hasil survei elektabilitas Ganjar yang memiliki elektabilitas atau tingkat keterpilihan tertinggi dengan simulasi jika calon presiden dibuat berhadapan secara head to head, baik secara nama tunggal maupun berpasang-pasangan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Namun, ada temuan menarik. Elektabilitas Ganjar dan nama capres lain bakal turun jika dipasangkan dengan Puan Maharani. Sebab, resistensi elektoral dari calon pemilih terhadap Puan tinggi dibanding tokoh-tokoh lainnya.

Direktur Riset dan Program Lembaga Riset dan Konsultansi Politik Algoritna Fajar Nursahid melalui keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, menyampaikan proyeksi angka elektoral untuk figur capres dan calon wakil presiden (cawapres) cenderung tidak banyak berubah pascapenetapan partai politik peserta pemilu pada Desember lalu. Beriringan itu angka-angka elektoral tersebut masih dibayang-bayangi oleh potensi resistensi elektoral dari calon pemilih, baik terhadap figur capres dan cawapres maupun kepada partai politik (parpol).

Berdasar hasil survei nasional Algoritma Research and Consulting, tiga nama masih konsisten menempati posisi elektoral tertinggi yaitu secara berurutan untuk capres adalah Ganjar
Pranowo (25,1%), Anies (18,7%), dan Prabowo (16,6 %). Ketiga nama tersebut memimpin bursa elektoral. Kondisi itu sebangun dengan sosok/figur yang populer di mata publik. Hasil survei itu diketahui berdasar pertanyaan, Jika Pemilu Presiden dilakukan hari ini, siapakah tokoh yang Bapak/Ibu/Saudara pilih untuk menjadi presiden?

“Jarak dengan nama-nama di urutan bawahnya cukup besar. Yang terdekat adalah Ridwan Kamil di angka elektoral 7,2% poin serta Sandiaga Salahudin Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono
dengan angka sama 2,3% poin. Namun, ada tingkat volatilitas kemungkinan berubah pilihan yang cukup signifikan terkonfirmasi pada nama-nama yang memuncaki elektabilitas, sehingga
dinamika persaingan masih akan sangat terbuka,” kata Fajar.

Sementara, untuk cawapres ada empat nama yang memiliki peluang elektoral yang besar yaitu Ridwan Kamil (11,8%), Sandiaga Uno (7,4%), Erick Thohir (6%), serta Agus Harimurti
Yudhoyono (5,6%%).

Hasil survei juga mengungkap dukungan pemilih terhadap figur/tokoh tersebut masih sangat volatile atau bisa berubah. Itu menggambarkan masih terbukanya pemilih untuk beralih pilihan, sehingga dinamika persaingan masih akan sangat terbuka. Pemilih yang masih berpotensi mengubah pilihan tercatat 54,6%, sudah final/tidak akan mengunah pilihan 25,5%, tidak tahu 11,2%, dan tidak menjawab 6%.

Survei juga memuat simulasi nama-nama capres yang dibuat berhadapan secara head to head, baik secara nama tunggal maupun berpasang-pasangan. Berdasarkan simulasi tiga nama tunggal, jika pemilu menyisakan tiga nama (Ganjar, Prabowo, dan Anies ), elektabilitas Ganjar tertinggi yakni 33%, unggul atas Anies (26,8%), dan Prabowo (24,1%). Kendati demikian, masih terdapat sekitar 15% masyarakat yang belum terbuka dengan pilihan mereka.

Menurut Fajar, dari skenario simulasi berpasangan tiga atau dua pasang calon, tampak determinasi Ganjar relatif kuat berpeluang memenangi pasangan kandidat lain. Namun demikian, terdapat temuan menarik di mana elektabilitas Ganjar justru akan turun ketika dipasangkan dengan Puan Maharani.

“Tidak hanya jika berpasangan dengan Ganjar, tokoh-tokoh yang lain juga akan mengalami defisit elektoral jika dipasangkan dengan sosok politisi dari PDIP ini. Hal ini berkaitan dengan tingginya resistensi Puan dibandingkan dengan tokoh-tokoh lainnya. Ini penting bagi PDIP dalam menentukan calon presiden yang akan diusung secara tepat dalam kompetisi elektroal capres/cawapres pada Pemilu 2024 yang akan datang,” tulis Fajar.

Berdasar survei, resisteni pemilih terhadap Puan paling tingi dibanding tokoh lain yakni mencapai 18,6%. Secara berurutan tokoh dengan resistensi publik tertinggi untuk posisi capres adalah Puan (18,6%), Prabowo (4,8%), Anies (3,7%), Agus Harimurti Yudhoyono (3,3%), Erick Thohir (2,8%), Zulkifli Hasan (2%), serta Ganjar Pranowo (1,2%). Survei elektabilitas capres dan tingkat resistensi diketahui berdasar pertanyaan, Jika Pemilu dilakukan hari ini, siapakah tokoh yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih sebagai presiden? Siapakah yang paling tidak akan Bapak/Ibu/Saudara pilih sebagai presiden?

“Dalam survei ini selain level elektabilitas tokoh dalam bursa capres/cawapres, kami secara khusus mengukur level resistensi publik terhadap tiap tokoh yang namanya muncul di bursa capres. Kami menyampaikan pertanyaan siapakah yang paling tidak akan dipilih sebagai presiden dan mendapatkan temuan menarik,” ujar Fajar.

Dia menyebut gambaran level resistensi ini menjadi angin segar bagi demokrasi Indonesia yang selama ini dipenuhi kekhawatiran akan keterbelahan masyarakat karena urusan pilihan politik dalam pemilu. Nama-nama yang memuncaki bursa capres maupun cawapres ternyata tidak memiliki level resistensi yang terlalu tinggi dari masyarakat.

“Jadi sekalipun misalnya pendukung Ganjar, Anies, maupun Prabowo belum tentu saling melimpahkan dukungan, setidaknya level resistensinya tidak
mengkhawatirkan,” jelas Fajar.

Survei Algoritma Research and Consulting menggunakan responden sebanyak 1.214 responden di 34 provinsi terbagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih. Hasil survei mewakili pendapat penduduk usia dewasa (memiliki hak pilih) secara nasional. Margin of error lebih kurang 3% pada tingkat kepercayaan 95%. Pengumpulan data dilaksanakan pada 19-30 Desember 2022 melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner yang dilakukan oleh 66 enumerator.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya