JAKARTA—Kendati surplus beras pada tahun ini diperkirakan sebesar lima juta ton, angka itu dinilai masih sangat rawan karena hanya cukup memenuhi kebutuhan kurang dari dua bulan.
“Surplus lima juta ton masih sangat rawan. Kebutuhan beras per bulan di bawah tiga juta ton,” kata Menteri Pertanian Suswono di sela-sela peninjauan ke Pasar Induk Beras Cipinang, hari ini, (7/7).
Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024
Kendati demikian, dia mengatakan stok menjelang Puasa dan Lebaran akan aman.
Suswono mengungkapkan, dengan target produksi sesuai Angka Ramalan II (Aram) sebesar 2,4 persen, diharapkan produksi sementara sampai akhir tahun di atas 4 persen.
Angka tersebut, menurut Suswono, belum mencapai target yang direncanakan 2011. Pasalnya dari 70,6 juta ton gabah kering giling (GKG), saat ini baru tercapai 68 juta ton GKG.
Dia melanjutkan, pihaknya akan mengoptimalkan pemanfaatan lahan rawa untuk menambah produksi 2011. Lahan rawa tersebut memiliki potensi yang cukup besar di tengah kecenderungan iklim kemarau. “Kalau lahan rawa itu dioptimalkan, target produksi kita pada tahun ini bisa tercapai.”
Sementara itu, stok beras Bulog saat ini diperkirakan cukup memenuhi kebutuhan rumah tangga miskin (raskin) selama enam bulan ke depan.
Direktur Perum Bulog, Sutarto Alimoeso mengatakan, stok yang ada saat ini lebih dari 1,6 juta ton. “Jumlah itu cukup selama enam bulan ke depan sampai akhir tahun penyaluran,” kata Sutarto.
Dia mengungkapkan pengadaan dalam negeri untuk komersial tahun ini sudah lebih dari 180.000 ton, pengadaan dalam negeri beras medium biasa untuk raskin sudah lebih dari 1,1 juta ton. Selain itu, Bulog memiliki persediaan impor 2010 yang baru mulai masuk pada 2011. (Bisnis Indonesia/JIBI/Maria Y. Benyamin & Yusuf Waluyo Jati)
Foto Ilustrasi
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
