SOLOPOS.COM - Petani di Desa Sawahan, Kecamatan Juwiring menggelar tradisi Wiwitan mengawali panen raya padi rajalele di demplot atau lahan percontohan pendampingan dari Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Klaten, Kamis (30/9/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Ancaman krisis pangan ditanggapi santai Pemkab Klaten. Hingga kini, Kabupaten Bersinar surplus beras hingga 38.000 ton.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan stok beras di Klaten hingga kini masih aman. Bahkan, hasil produksi beras masih surplus sebesar 38.000 ton.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jadi saya berterima kasih kepada seluruh petani dan tentunya untuk mengantisipasi krisis pangan agar selalu meningkatkan hasil produksinya,” kata Mulyani saat ditemui seusai membuka KTNA Agro Expo di halaman kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Rabu (2/11/2022).

Terkait stok beras tersebut, Mulyani mengaku belum lama ini ditelepon langsung oleh menteri dan gubernur, terlebih ada ancaman krisis aman. Kepada menteri dan gubernur, Mulyani memastikan stok beras di Klaten masih aman dan bahkan mengalami surplus.

Mulyani mengatakan salah satu upaya mendukung peningkatan produktivitas pertanian, yakni penyaluran bantuan peralatan yang belum lama ini dilakukan. Mulyani meminta agar kelompok petani memanfaatkan dan merawat peralatan yang sudah diserahkan untuk peningkatan produktivitas.

Baca Juga: Keren! Drone Pertanian Turut Ditampilkan di KTNA Agro Expo Klaten

Kepala DKPP Klaten, Widiyanti, juga memastikan stok beras di Klaten saat ini masih aman. Dia menjelaskan surplus beras 38.000 ton itu berdasarkan stok terakhir jika dibandingkan kebutuhan beras di Klaten dari November 2022 hingga Januari 2023.

“Stok yang ada saat ini, seperti yang ada di penggilingan dan lainnya itu untuk November-Januari mendatang jika dikurangi konsumsi di Klaten masih ada surplus 38.000 ton. Itu nanti sampai ke April 2023 masih mencukupi untuk kebutuhan pangan. Insyaallah stok masih aman. Tidak perlu galau dengan krisis pangan,” kata dia.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Klaten, Maryanto,  mengatakan upaya menghadapi krisis pangan tak lain dengan terus berproduksi. Di Klaten, komoditas pertanian yang cocok ditanam yakni padi dan jagung.

Baca Juga: Festival Mbok Sri Mulih, Upaya Rawat Tradisi & Pertegas Asale Rajalele Delanggu

Soal kendala untuk mandiri pangan, Maryanto menilai kendala yang dihadapi masih kendala klasik, seperti pupuk, serangan hama, serta teknologi.

“Tetapi teman-teman petani sudah bisa mengatasi permasalahan secara mandiri. Artinya, mereka tidak terlalu cengeng. Mereka sudah mengarah ke kemandirian,” kata Maryanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya