SOLOPOS.COM - (AFP)

Damaskus (Solopos.com)–Aksi demonstrasi terus terjadi di Suriah. Korban jiwa pun terus berjatuhan akibat kekerasan yang dilakukan pasukan Suriah terhadap para demonstran.

Tank-tank tempur Suriah melancarkan serangan ke daerah-daerah pemukiman di dua kota pada Rabu (11/5/2011) waktu setempat. Akibatnya, setidaknya 19 orang tewas dalam insiden tersebut.

Peristiwa berdarah ini terjadi seiring upaya pasukan Suriah untuk menghentikan pergolakan yang telah berlangsung 7 pekan di negeri itu.

Presiden Suriah Bashar al-Assad telah mengerahkan pasukan dan tank-tank ke sejumlah kota dalam dua pekan terakhir sebagai upaya mengakhiri aksi demonstrasi massal.

“Pasukan keamanan meneror pusat-pusat kota,” kata Najati Tayara, seorang aktivis Suriah seperti diberitakan Reuters, Kamis (12/5/2011).

Dalam aksinya, para demonstran Suriah menuntut pengunduran diri Presiden Assad yang telah berkuasa selama 11 tahun. Assad mewarisi kekuasaan otoriter ayahnya, Hafez al-Assad yang meninggal pada tahun 2000.

Kekerasan pasukan Suriah terhadap para demonstran telah menimbulkan kecaman negara-negara Barat. Sebagai akibat kekerasan tersebut, sejumlah negara menerapkan sanksi terbatas terhadap para pemimpin Suriah. Namun para pemimpin negara Barat tidak mendesak Assad untuk mundur.

Sikap Barat ini jelas berbeda dalam menanggapi krisis di Libya di mana para pemimpin Barat gencar menyerukan pemimpin Libya Muammar Khadafi untuk mengundurkan diri.

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya