Jenewa [SPFM], Aparat keamanan Suriah telah membunuh setidaknya 256 anak-anak sejak pecahnya gelombang demonstransi antipemerintah Presiden Bashar al-Assad. Demikian dilansir dari laporan para penyelidik PBB, Senin (28/11) waktu setempat. Penyelidikan terhadap kekerasan pada rakyat sipil yang dilakukan aparat pemerintah itu, telah mengungkap adanya kejahatan kemanusian. Laporan itu berdasarkan pada wawancara para penyelidik dengan 223 korban dan saksi. Ke-256 anak itu “dibunuh oleh aparat pemerintah hingga 9 November. Beberapa di antara mereka secara sengaja tidak diberi perawatan kesehatan meskipun sedang terluka.
Para tentara yang melakukan desersi mengaku, mereka diperintahkan untuk menembak para demonstran yang tidak bersenjata tanpa peringatan. Sebelumnya Komisi Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia memperkirakan bahwa aparat pemerintah sudah membunuh setidaknya 3.500 warga sipil. Komisi penyelidik independen PBB yang dipimpin oleh seorang pengacara dan akademisi Brasil–Paulo Pinheiro, melakukan tugasnya di Jenewa tanpa bekerja sama dengan rezim Suriah. Pemerintah Suriah secara konsisten menuduh geng-geng bersenjata yang bertanggung jawab atas kekerasan tersebut, dan berdalih aparat keamanan justru melindungi rakyat. [kcm/dev]
Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam