Surat untuk Bunda Selvi: Awalnya Aku Malu, tapi Bu Guru Menyemangatiku

Nama : Bening Embun

Usia/ kelas : 6,5 tahun/ 1 SD
Nomor HP orang tua : 08xxxxxxxxxx

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bunda Selvi, aku curhat dong…

Perkenalkan, namaku Bening Embun, aku biasa disapa Embun. Usiaku 6,5 tahun dan saat ini aku kelas 1 sekolah dasar. Aku mau bercerita tentang pengalamanku berjuang untuk bisa membaca, menulis dan berhitung di tengah pandemi covid-19 yang sudah berjalan lebih dari 2 tahun.

Tahun 2020 bulan juli aku masuk Taman kanak-kanak di dekat rumahku, waktu itu usiaku 4,5 tahun. Karena saat itu sedang ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jadi aku tidak pernah bertatap muka dengan Ibu Guru di sekolah. Setiap hari Senin aku ke sekolah bersama mama atau ayah untuk mengambil buku tugas. Tugas diberikan selama 1 pekan dan akan dikumpulkan di pekan berikutnya. Sehingga mama dan ayahku lah yang membelajari aku di rumah. Aku dibelikan mamaku buku-buku penunjang belajar, dan mamaku selalu meluangkan waktunya untuk menemaniku belajar dan bermain. Hampir setiap hari aku belajar dengan mama, mamaku yakin aku anak yang cerdas. Dengan tekun aku belajar. Aku belajar latin Indonesia dan juga belajar IQRO bersama mama. Aku juga belajar berhitung sederhana. Dan alhamdulillah, kurang dari 1 tahun aku sudah lancar membaca latin Indonesia, menulis juga berhitung sederhana. Di tahun berikutnya aku sudah bisa membaca Al Qur’an meskipun kadang masih terbata-bata.

Saat masuk kelas TK B (nol besar) di Juli 2021, terjadi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), yang kala itu daerahku PPKM level 4. Wah belum jadi deh aku masuk sekolah, harus belajar lagi dirumah. Tetapi semester 2 di awal 2022 perlahan tatap muka sekolah sudah diperbolehkan, sehingga aku bisa masuk sekolah lagi, tapi ya cuma 2 kali dalam sepekan, itupun hanya 1,5 jam. Tidak mengapa, karena aku tetap senang dan selalu menunggu hari dimana aku bisa masuk sekolah, bertemu dengan Ibu Guru dan teman-temanku.

Kutengok teman-temanku di TK B belum lancar membaca, belum lancar menulis pun berhitung. Aku terkadang diminta Ibu Guru untuk menyimak teman-temanku ketika mereka sedang belajar membaca buku. Saat diminta membaca buku cerita, aku yang diminta Ibu Guru untuk kedepan, karena di TK B baru aku yang sudah lancar membaca. Awalnya aku malu- malu, tapi Ibu Guru memberikan semangat dan dukungan untukku. Teman-temanku di TK pun baik-baik, aku suka berteman dengan mereka. Memang cuma 6 bulan aku merasakan kegiatan aktif di sekolah tatap muka, tetapi itu cukup mengobati kerinduanku akan sekolah. Semoga pandemi ini segera berlalu, kehidupan kita bisa segera kembali normal dan kita semua selalu sehat, amin.. Terima kasih Bunda Selvi sudah membaca suratku.

Tulisan ini karya Bening Embun, peserta lomba menulis Surat untuk Bunda Selvi Gibran. Ayah dan Bunda bisa mengikutsertakan putra-putrinya mengikuti lomba ini. Klik di sini untuk mengetahui detail lomba.