SOLOPOS.COM - Surat untuk Bunda Selvi Ananda karya Shafira Amalia Putri

Surat untuk Bunda Selvi Gibran

“Bunda , Aku Curhat Dong”

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam Hormat, Bunda Selvi yang saya hormati , Bunda yang cantik, anggun , bersahaja … Salam kenal ya. Semoga surat kecil ini dibaca langsung oleh Bunda ya… Oh iya, sebelumnya saya minta maaf sekali kalau surat yang saya tulis ini sangat biasa dan sederhana sekali tapi buat saya surat curhat ini sudah mewakili hati saya selama ini saya pendam Bunda, begitu ada kesempatan ini maka saya nggak akan sia-siakan dong… maaf kalau bahasanya belepoton ya bunda.

Pertama-tama perkenalkan …

Nama: Shafira Amalia Putri

Kelas 6 sekolah di SDN Pajang 1 Surakarta

No HP/wa: 08xx xxxx xxxx, ini saya pakai no HP mamah saya soalnya saya belom punya HP sendiri.

Sebelumnya saya berterima kasih Karena Bunda menerima surat ini. Bunda, Saya mau curhat tentang kondisi dan situasi belajar di masa pandemi. Saya masih ingat dimasa itu bulan maret 2020 covid 19 melanda dimana-mana termasuk di Solo. Semua serba sulit waktu itu. Mau tidak mau semua harus stay at home. Nggak bisa sekolah. Semua serba terbatas, terpaksa sekolah online dirumah. Sungguh tidak nyaman. Apalagi orangtua saya yang bekerja saat itu terutama papah saya yang kerja jadi driver GRAB juga terkena dampaknya. Semua kegiatan berhenti mendadak, akhirnya papah berhenti kerja karena kondisi penumpang sepi, dan papah saya banting setir kerja serabutan apa aja.

Tinggal mamah saya yang waktu itu bisnis online baju. Waktu itu bisnis online baju mamah tidak begitu terpengaruh. Tapi karena sistem belajar mengajar diharuskan lewat online/ HP, akhirnya mamah mengalah, HP nya saya pakai untuk sekolah daring, karena tiap hari rebutan HP terus, mamah kasian sama saya Bunda. Karena waktu itu nggak bisa dipakai bareng, repot banget dan saling terganggu satu sama lain. Akhirnya mamah berhenti bisnis online. Karena mamah harus mendampingi saya dalam belajar dirumah. Agak repot memang, mamah selain ibu rumah tangga, saat itu double tugas jadi guru dadakan. Dan ternyata tidak gampang waktu itu. Tugas-tugasnya banyak sehingga waktu mamah habis seharian buat ngajarin saya buat tugas dan PR.

Semua dilakukan mamah saya demi anaknya yang sedang berjuang belajar. Mamah tetap support saya supaya saya nggak bosan dalam sistem daring. Walaupun mamah saya tidak menguasai materi pembelajaran sepenuhnya, tapi mamah saya tetap sabar mengajari saya. Cara mengajari saya juga apa adanya sesuai ilmu yang mamah punya. Alhamdulillah berkat perjuangan mamah pagi siang malam tanpa lelah mendampingi saya belajar, saya bisa semangat terus. “Jangan bosan ya mah… I love you mamahku saying…

Dan sampai saat ini pandemic masih tersisa sedikit, semoga cepat hilang dan sekolah tatap muka sepenuhnya normal seperti dulu dengan kegiatan esktra kurikulumnya.

Semangat… Semangat… Semangat…!

Bunda.. ini curhat hati kecil saya yang paling dalam. Semoga bisa terobati setelah bertemu langsung dengan Bunda Selvi.

Semoga… Kabulkan doaku ya Allah….

Salam hangat selalu… Shafira.

Terimakasih ya Bunda, sudah baca surat ini. Bunda Selvi… impianku.

Wassalam.

Tulisan ini karya Shafira Amalia Putri, peserta lomba menulis Surat untuk Bunda Selvi Gibran. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya