SOLOPOS.COM - Subkhan bersama istri, loper koran di Semarang yang berhasil menunaikan ibadah haji pada tahun ini saat dijumpai di rumahnya, Selasa (14/6/2022). (Solopos.com-Dickri Tifani Badi)

Solopos.com, SEMARANG — Menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci, Makkah, merupakan impian seluruh umat Islam. Berbagai upaya pun dijalankan agar impian melaksanakan rukun Islam yang kelima itu bisa terwujud, seperti yang dilakukan warga Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), yang sehari-hari bekerja sebagai loper koran.

Pada era disrupsi media seperti saat ini, di mana koran atau surat kabar sudah jarang diminati dan tersisih dengan media online, Subkan Effendi Sarjono, masih tekun mengantarkan berbagai koran ke pembaca setiap pagi hari. Profesi loper koran ini sudah dijalani Subkhan sejak lama.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bahkan dari pekerjaan sebagai loper koran itu, Subkhan pun bisa menabung dan membuka usaha toko kelontong. Tak hanya itu, warga Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang itu juga bisa menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci pada tahun ini. Ia berangkat ke Tanah Suci bersama sang istri, Muslimah Rusdan Dasuki.

Subkan dan istrinya memang sudah sejak lama berkeinginan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Loper koran di Semarang itu sudah memimpikan ke Tanah Suci sejak 2010 silam.

Demi mewujudkan impian tersebut, pasangan suami istri (pasutri) ini pun menyisihkan sebagian penghasilannya selama kurang lebih 12 tahun. Setiap bulan, keduanya mampu menyisihkan Rp200.000 hingga Rp250.000.

Baca juga: Astagfirullah! Dana Haji di Semarang Diduga Diselewengkan

Mereka juga tak pantang menyerah meski kebutuhan hidup sehari-harinya terus meningkat. Subkan dan istrinya tetap sabar dan tekad kuat agar bisa menjalani kehidupan tersebut. Alhasil kini cita-citanya terwujud, Subkan bersama sang istri berangkat naik haji yang diberangkatkan dari Islamic Center Semarang, Selasa (14/6/2022) pagi. Pasangan suami istri tersebut bergabung dalam kelompok terbang atau Kloter 16 Embarkasi Donohudan Surakarta.

Mengeluh

Selama berikhtiar, Subkhan mengaku sempat mengeluh. Hal itu dikarenakan surat kabar atau koran sudah tak selaris dulu lagi. Banyak pembaca yang lebih memilih mengakses media online dibanding membeli korban.

Kondisi itu pun tentunya berdampak pada penghasilannya sebagai loper koran. Padahal, ia sudah sejak 30 tahun silam melakoni pekerjaan sebagai loper koran. “Di tengah derasnya informasi media online, banyak warga yang beralih dari koran menuju digital ,” ucapnya.

Baca juga: Kisah Inspiratif Wanita Nganjuk Naik Haji Berkat Nasi Aking

Kendati demikian, Subkan tidak putus asa. Ia tetap melakoni pekerjaan sebagai loper koran di Kota Semarang demi bisa menunaikan ibadah haji bersama istri. Berkat ketekunan dan kesabarannya, Subkan dan istri pun akhirnya mendapat kesempatan untuk naik haji pada tahun ini. Sepulang dari Tanah Suci, Subkan pun mengaku akan berhenti menjadi loper koran.

Sementara itu, Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin, mengatakan pada tahun ini ada sekitar 958 calon haji yang diberasal dari Kota Semarang. Ia mengatakan jumlah tersebut lebih sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Tahun ini, Kota Semarang hanya dapat kuota [haji] 958 orang. Kalau tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai 2.000-an orang,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya