SOLOPOS.COM - Khalid Sheikh Mohammed. (Cbsnews.com)

Surat yang ditulis oleh penggagas serangan 911 untuk Barack Obama diungkap ke publik.

Solopos.com, SOLO – Surat yang ditulis Khalid Sheikh Mohammed, pria asal Pakistan yang menjadi dalang serangan teror 11 September 2001 di Amerika Serikat (AS) kepada Barack Obama diungkap ke publik. Surat tersebut ia tulis di dalam sel tahanan penjara Guantanamo, Kuba pada 2014. Namun, surat tersebut sampai ke tangan Obama di akhir masa kepemimpinannya.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Menurut Derek Poteet, pengacara militer Mohammed, surat tersebut sengaja ditahan oleh sipir Guantanamo dan baru diserahkan dua tahun kemudian menjelang masa akhir pemerintahan Obama. Dalam suratnya, Mohammed menjelaskan alasan serangan teror yang dilakukannya. Ia mengatakan serangan itu dilakukan sebagai reaksi alamiah terhadap kekejaman yang dilakukan pasukan militer AS.

“Bukan kami yang memulai perang melawan Amerika Serikat. Kalian semua yang telah membunuh orang tak bersalah di seluruh dunia selama bertahun-tahun,” tulis Mohammed pada suratnya seperti dikutip Newser, Rabu (8/2/2017).

Mohammed merasa amat prihatin dengan pembunuhan masal yang terjadi di Vietnam, Jepang, Irak, serta Palestina. “Tanganmu masih basah dengan darah saudara serta kerabat kami yang tewas di Jalur Gaza. Bukan kami yang memulai perang, tapi kalianlah yang merebut tanah kami. Beruntung Allah membantu kami melancarkan serangan itu,” lanjutnya.

Saat membahas perlakuan keji pasukan militer AS terhadap Osama bin Laden, Mohammed menggambarkan Obama sebagai ular yang memimpin negara tirani. Ia mengecam tindakan militer AS yang membuang jasad pendiri jariangan Al Qaeda itu ke laut. Ia juga menyinggung kebrutalan pasukan militer Amerika dalam sejumlah perang yang terjadi di Vietnam, Jepang, serta Palestina.

“Kejahatan perang yang dilakukan di Palestina sejak tahun 1948 menjadi alasan kuat bagi kami melakukan serangan itu. Dan mungkin serangan ini akan terjadi lagi di masa depan,” tulis Mohammed seperti dikutip CBS, Kamis (9/2/2017).

Pada bagian penutup, Mohammed mengaku dirinya siap menanggung segala hukuman akibat perbuatannya. Ia tidak akan mempermasalahkan ancaman hukuman seumur hidup hingga hukuman mati yang dijatuhkan kepada dirinya.

“Jika pengadilan menjatuhi hukuman penjara seumur hidup, maka saya akan senang. Saya akan menggunakan sisa hidup untuk bertobat dan menyembah Allah. Tapi, apabila saya dihukum mati, maka saya akan lebih bahagia. Sebab, saya akan bertemu dengan para nabi dan teman-teman terbaik saya, termasuk Osama bin Laden yang Anda bunuh secara tidak adil di seluruh dunia,” ungkap Mohammed.

Mohammed telah berusaha mengirim surat tersebut sejak 2015, silam. Namun, niatnya dihalangi oleh pihak penjara dan hakim militer yang mengadili kasusnya atas permintaan jaksa. Sebab, surat tersebut dinilai akan menjadi bahan proopaganda. Beruntung, setelah menjalani proses hukum, pengadilan mengizinkan pengiriman surat tersebut bersamaan dengan turunnya Obama dari jabatannya sebagai kepala negara. Sayangnya, sampai saat ini belum ada tanggapan secara resmi dari pihak Obama maupun komando militer AS.

Saat ini, Mohammed tengah mendekam di penjara Guantanamo menunggu sidang putusan hukuman mati yang akan dijatuhkan kepadanya. Hukuman itu dijatuhkan akibat serangan aksinya menjadi dalang serangan teror 11 September 2001 yang menewaskan sekitar 3.000 orang. Ia ditangkap dalam sebuah serangan di Rawalpindi, Pakistan, pada 1 Maret 2003. Ia mulai menghuni penjara Guantanamo sejak September 2006.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya